Sumber: https://www.google.com/ |
Masuknya agama Hindu Budha ke
Indonesia secara pasti belum diketahui. Tetapi pada tahun 400 M dipastikan
agama Hindu Budha telah berkembang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan
prasasti pada Yupa di Kalimantan
Timur. Prasasti tersebut menunjukkan bahwa telah berkembang
kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Dengan adanya kerajaan pada tahun 400 M,
berarti agama Hindu Budha masuk ke Indonesia sebelum tahun tersebut.
Siapa yang membawa kedua agama tersebut
ke Indonesia? Terdapat beberapa pendapat atau teori tentang pembawa agama Hindu
Budha ke Indonesia. Teori-teori itu adalah sebagai berikut .
- Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran pengaruh Hindu ke Indonesia dibawa kaum Brahmana.
- Teori ksatria, menyatakan bahwa penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia adalah orang-orang India yang berkasta ksatria. Di Indonesia mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan serta menyebarkan agama Hindu.
- Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebar agama Hindu ke Indonesia adalah orang-orang india yang berkasta Waisya. Para penyebaran pengaruh Hindu itu terdiri atas para pedagang dari India.
- Teori Arus Balik, menyatakan bahwa para penyebar pengaruh Hindu ke Indonesia adalah orang-orang Indonesia sendiri. Mereka mula-mula diundang atau datang sendiri ke India untuk belajar Hindu. Setelah mengusai ilmu tentang agama Hindu, mereka kemudian kembali ke Indonesia dan menyebarkan pengaruh Hindu di Indonesia.
Keempat teori tentang penyebaran agama
Hindu ke indonesia tersebut masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya.
Kaum Ksatria dan Waisya, tidak memiliki kemampuan menguasai Kitab Suci Weda. Sementara
kaum Brahmana tidak dibebani untuk menyebarkan agama Hindu walaupun mereka dapat
membaca kitab suci Weda. Kaum Brahmanapun memiliki pantangan menyeberangi
laut. Yang paling mungkin
adalah, orang-orang Indonesia datang belajar ke India untuk mempelajari agama
Hindu, kemudian merekalah yang menyebarkan agama tersebut ke Indonesia. Penyebaran
ini menjadi lebih efektif, karena orang-orang Indonesia jauh lebih memahami mengenai
kondisi sosial, adat dan budaya negerinya sendiri.
Posting Komentar