Apa kabar siswa siswi hebat? Tetap semangat ya belajar sejarah Indonesia.
Pada pembelajaran sebelumnya kalian sudah mempelajari dan membahas mengenai peran tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia ditempuh melalui perjuangan bersenjata dan diplomasi.
Nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia
Upaya mempertahankan kemerdekaan tidak terlepas dari peran yang ditunjukkan oleh para tokoh pejuang dengan cara berbeda-beda.
Tahukan kalian bahwa dalam setiap perjuangan mengandung nilai nilai positif yang penting diketahui generasi sekarang dan mendatang yang sangat bermakna bagi kehidupan kita. Seperti apa nilai nilai perjuangan para tokoh nasional dan daerah dalam mepertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada tahun 1945 – 1965?
Nah … pada kegiatan pembelajaran kali ini kalian akan membahas lebih lanjut nilai nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia. Penasaran, apa saja nilai-nilai perjuangan yang bisa kita teladani dari para tokoh nasional dan daerah?
Para tokoh nasional dan daerah dalam perjuangannya menunjukkan suri tauladan berupa nilai-nilai perjuangan yang patut diteladani generasi sekarang dan mendatang. Nilai-nilai perjuangan atau nilai-nilai kejuangan masa tahun 1945 sampai 1965 meliputi: Cinta Tanah air, Rela Berkorban, Persatuan dan Kesatuan, Saling pengertian dan saling menghargai, dan Tanggung Jawab. Semoga nilai nilai perjuangan dari para tokoh nasional dan daerah dapat menginspirasi kalian untuk bisa berbuat yang lebih baik dalam membangun Indonesia lebih maju dan lebih baik dari yang sekarang.
a. Cinta tanah air
Cinta tanah air adalah faktor pendorong yang sangat kuat bagi para pejuang masa itu di medan juang. Cinta tanah air menimbulkan semangat patriotisme di kalangan para pejuang untuk melawan penjajah. Sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan tumpah darah, maka muncul berbagai perlawanan di daerah-daerah mempertahankan kemerdekaan. Misanyapertempuran rakyat Surabaya yang kemudian diperingati sebagai hari pahlawan, pertempuran Ambarawa, Puputan Margarana dan peristiwa lainnya yang menunjukkan perlawanan rakyat Indonesia dalam berjaung mempertahankan kemerdekaan. Cinta tanah air dan bangsa adalah kebanggaan menjadi salah satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin membuat sesuatu yang mengharumkan tanah air dan bangsa. Cinta tanah air dapat diartikan juga cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Semangat cinta tanah air dapat disebut juga sebagai patriotisme, sedangkan rasa cinta terhadap bangsa dapat disebut juga sebagai nasionalisme.
b. Rela Berkorban demi tegaknya kemerdekaan Indonesia.
Contoh nilai rela berkorban dan tanpa pamrih terlihat dari Jenderal Soedirman yang berjuang dalam keadaan sakit, dengan satu paru-paru yang berfungsi tetap memimpin perang gerilya. Jenderal Soedirman bersama pasukannya telah menempuh sekitar 1000 kilometer dalam waktu sekitar enam bulan, menderita lapar dan dahaga. Tetapi semangat perjuangan tidak pernah padam. Untuk bisa menjadikan Indonesia menjadi lebih baik diperlukan sikap rela berkorban, dengan mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan bangsa dan negara. Nilai rela berkorban sangat diperlukan, baik pada masa perjuangan maupun pada masa sekarang. Nilai rela berkorban itu menjadi
Di dorong oleh semangat dan nilai cinta tanah air, para pahlawan rela berkorban mempertaruhkan jiwa dan raga, mengorbankan waktu dan harta benda, demi perjuangan kemerdekaan. Telah banyak pejuang yang gugur di medan juang, atau cacat dan menderita, serta korban harta benda saat berjuang melawan penjajah semakin lebih bermakna apabila dimplementasikan dalam bentuk perbuatan.
c. Persatuan dan kesatuan
Dalam setiap bentuk perjuangan, persatuan dan kesatuan adalah nilai yang sangat penting. Persatuan dan kesatuan selalu menjadi jiwa dan kekuatan perjuangan. Nilai persatuan dan kesatuan cocok dengan jiwa bangsa Indonesia. Rasa cinta tanah air dan pengorbanan yang kita berikan untuk bangsa dan negara akan sia sia jika tidak dilandasi oleh nilai semangat persatuan dan kesatuan. Hal ini telah ditunjukkan oleh para tokoh nasional dan daerah. Dalam menghadapi bangsa asing yang ingin menguasai kembali Indonesia, dibutuhkan persatuan dan kesatuan dari semua organisasi atau kekuatan yang ada meski terdapat perbedaan paham, ideologi dan organisasi.
Dalam perjuangan mempertahankan keutuhan bangsa dan negara RI nilai persatuan dan kesatuan terlihat saat anggota TNI, kelaskaran dan rakyat bersatu padu melawan Jepang yang masih ada serta melawan sekutu dan Belanda yang masih ingin menjajah Indonesia. Belanda yang berusaha menciptakan negara-negara bagian dan daerah otonom dalam negara federal sebagai upaya memecah belah bangsa Indonesia tidak berhasil karena Indonesia setelah menjadi RIS kemudian kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena negara negara bagian dalam RIS yang bergabung dengan RI dan menuntut Indonesia kembali ke negara kesatuan.
Contoh nilai persatuan dapat kita lihat alam perjalanan sejarah Indonesia, pembebasan Irian Barat tidak akan berhasil jika tidak ada persatuan diantara para tokoh pemimpin bangsa.Nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini sangat penting untuk mempertahankan keutuhan bangsa agar tidak tercerai-berai. Apabila Negara kita tidak utuh, maka dapat dipecah-belah sehingga mudah dihancurkan dan dikuasai bangsa lain.
d. Saling menghargai.
Sikap pengertian dan saling menghargai dapat memupuk rasa persatuan dan menghindarkan dari perpecahan. Sehingga timbul kekompakan, rasa kebersamaan dan kerjasama. Nilai kejuangan berupa saling pengertian dan saling menghargai pada masa ini terlihat dari perjuangan Kaum sipil yang lebih menekankan cara diplomasi atau perundingan damai, sedangkan kelompok militer menekankan strategi perjuangan bersenjata. Sikap saling menghargai membuktikan perjuangan diplomasi dan perjuangan bersenjata saling mendukung.
Pada Agresi Belanda II, para pemimpin sipil ingin bertahan di pusat ibu kota sehingga ditawan Belanda sedangkan kaum militer ingin gerilya di luar kota. Kaum militer tidak memaksakan kaum sipil ikut ke luar kota untuk bergerilya dan sebaliknya. Karena perjuangan diplomasi dan perjuangan bersenjata sama penting dan saling mengisi. Nilai saling menghargai ditunjukkan oleh para tokoh dalam upaya mereka berjuang mempertahankan keutuhan negara RI melalui jalur diplomasi, dengan jalur diplomasi ini terjadi musyawarah dan mufakat yang melahirkan kesepakatan kesepakatan dari beberapa perundingan yang dilakukan oleh para tokoh. Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perjuangan bersenjata dan diplomasi
e. Tanggung Jawab
Kemerdekaan menuntut seluruh anak bangsa Indonesia untuk bekerja secara sungguh-sungguh; memiliki tanggung jawab dalam kehidupann berbangsa dan bernegara. Tanpa tanggung jawab kemerdekaan yang telah dicapai tidak ada artinya. Nilai tanggung jawab yang dimiliki oleh para tokoh nasional dan daerah membuat mereka harus melakukan sesuatu dalam upaya mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia. Bila kita renungkan sejarah pertumbuhan bangsa Indonesia, ternyata proklamasi 17 Agustus 1945 bukan hanya sekedar pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka, tetapi juga bermakna dan berisi suatu cita-cita yang harus kita wujudkan bersama untuk menjadi kenyataan.
Sebagai cita-cita, proklamasi 17 Agustus 1945 mengamanatkan kepada kita suatu tugas sejarah yang berat, yakni kita memiliki tanggung jawab untuk bisa mengisi kemerdekaan dengan usaha-usaha pembangunan untuk mewujudkan masyarakat Pancasila, masyarakat adil dan makmur, baik dalam bidang fisik kebendaan maupun dalam bidang mental kerohanian.
Implementasi Nilai Nilai Perjuangan Tokoh Nasional dan Daerah
Di dalam membangun bangsa dan negara Indonesia menjadi lebih baik dan maju, kita tidak luput dari berbagai tantangan dan masalah. Dalam keadaan demikian, kita dituntut untuk berpikir matang dan bijaksana, dan belajar dari masa lampau; belajar dari keberhasilan-keberhasilan yang dicapai dan kegagalan-kegagalan yang pernah dialami. Selain itu, kita dituntut secara arif melihat arah dan kemungkinan masa depan yang penuh dengan berbagai tantangan dan masalahnya. Apa yang telah dilakukan oleh para tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan dapat kita teladani dan kita ambil hikmahnya dan dapat menginpirasi kita dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini.
Adanya pemahaman dan kemauan untuk mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam perjalanan sejarah bangsa menunjukkan adanya kesadaran sejarah yang tinggi. Generasi sekarang dan mendatang dapat mengamalkan nilai-nilai perjuangan dengan cara tidak korupsi, tidak memperkaya diri sendiri, tidak mengorbankan orang lain, tidak sewenang-wenang, tidak menyebarkan isu- isu perpecahan demi kepentingan golongan sendiri.
Sebagai anak bangsa, sudah seharusnya kita mempertahankan Indonesia serta mempertahankan kemerdekaan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa indoenesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum. c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Nilai-nilai perjuangan dari tokoh tokoh yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dapat kita wujudkan dalam kehidupan sehari hari seperti:
• Sebagai generasi penerus bangsa, kalian harus belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat mengharumkan nama bangsa.
• Menghargai satu sama lain.
• Menciptakan lingkungan masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera.
• Tidak berbuat kerusuhan.
• Melestarikan budaya Indonesia dengan tidak mengikuti budaya barat yang negatif
• Mencontoh sikap dan perjuangan para pahlawan, seperti berani menegakkan kebenaran.
Sebagai warga negara Indonesia kita memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengisi kemerdekaan sesuai dengan beban tugas, potensi dan kemampuan yang kita miliki. Sebagai siswa tanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan dengan giat belajar, tidak terlibat atau melibatkan diri dalam tindak kriminal seperti panah wayer, miras dan tawuran antarkampung, tapi saling bahu membahu membuat apa yang belum baik menjadi baik dan apa yang sudah baik menjadi lebih baik.
Posting Komentar