Pengaruh
Revolusi Amerika
Revolusi Amerika merupakan salah satu revolusi besar dunia yang berpengaruh terhadap umat manusia. Di Eropa, Revolusi Amerika ini menjadi inspirasi terjadinya
Revolusi Perancis. Rakyat Perancis secara bersama-sama bersatu menyerang dan
menguasai penjara Bastille sebagai salah satu upaya menggulingkan kekuasaan Louis
XVI yang absokut. Revolusi Amerika ini juga mempengaruhi wilayah-wilayah lainnya di
dunia. Di Amerika Latin, pengaruh Revolusi Amerika mendorong negara-negara di kawasan itu
untuk melepaskan diri dari ikatan penjajahan,
Revolusi Amerika mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pelaksanaan hak asasi manusia dan pelaksanaan pemerintahan demokrasi di
dunia. Hal ini dikarenakan Reformasi Amerika
merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan,
kemerdekaan dan penghormatan terhadap
hak asasi manusia. Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham Linconln dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak- hak asasi manusia. Ia seorang Presiden Amerika
Serikat yang menentang praktik perbudakan. Penghapusan praktik perbudakan
di Amerika Serikat membawa angin
segar bagi pelaksanaan hak-hak asasi manusia yang mengilhami lahirnya Pernyataan Hak-Hak Asasi Manusia
Sedunia pada 10 Desember 1948.
Sementara itu semangat Reformasi Amerika mempengaruhi pergerakan nasional di Indonesia. Pengaruh tersebut lebih bersifat pada paham-paham tentang hak bagi setiap bangsa untuk memperoleh kemerdekaan dan kedaulatan. Munculnya golongan terpelajar dan semakin luasnya hubungan antar bangsa, khususnya setelah dibukanya terusan Suez, telah membuka kesadaran akan perlunya hak asasi manusia. Kaum terpelajar berkesimpulan bahwa untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia tidak mungkin diperoleh dari tangan penjajah, melainkan harus diperhitungkan dengan kekuatan sendiri. Anggapan ini diyakini betul oleh organisasi-organisasi pergerakan nasional, seperti Indiche Partij, Perhimpunan Indonesia, dan PNI. Indiche Partij dalam tujuan organisasinya menyatakan bahwa hendak menumbuhkan dan meningkatkan integrasi semua golongan untuk memajukan tanah air yang dilandasi oleh jiwa nasional dan kehidupan rakyat yang merdeka. Sementara itu, Perhimpunan Indonesia secara lebih tegas menuliskan tujuan yaitu untuk memperoleh suatu pemerintahan untuk Indonesia. Hal ini dicapai tanpa meminta pertolongan siapa pun, juga tidak bekerja sama dengan pemerintah Kolonoal Belanda. Kemerdekaan Indonesia akan dicapai dengan aksi bersama yang serentak oleh rakyat Indonesia. PNI secara gambling menyatakan tujuannya “Indonesia Mereka”. Tujuan itu akan dicapai dengan asas “percaya pada diri sendiri”.
2.
Pengaruh Revolusi Perancis
Revolusi Prancis telah
mengilhami perjuangan bangsa-bangsa trjajah di Asia-Afrika termasuk
Indonesia.
Nasionalisme
di Asia-Afrika, termasuk Indonesia
muncul
sebagai akibat
dari
penindasan
yang
dilakukan oleh negara-negara imperialism
Barat.
Pelaksanaan politik etis telah memberikan
kesempatan pendidikan
kepada penduduk bumi putera walaupun
dalam lingkup
yang terbatas. Adanya pendidikan
telah mendorong munculnya golongan baru, yaitu golongan terpelajar yang menjadi pelopor
pergerakan nasional. Melalui pendidikan itu pula kaum terpelajar dapat
mengikuti
perkembanngan pemikiran
bangsa-bangsa
Barat. Mereka mempelajari berbagai ide dan
paham-paham baru yang berkembang di Eropa pada
waktu itu, seperti liberalism, demokrasi,
dan nasionalisme.
Dalam masa pergerakan nasional zas-azas demokrasi seperti yang diperjuangkan oleh
rakyat Prancis, di coba untuk digerakkan oleh kaum bumi putera. Pada 20
September 1939 Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
menyampaikan gagasannya
yang dikenal dengan “manifestaasi GAPI” yang isinya mengajak Indonesia dan
Belanda untuk bekerja sama
untuk menghadapi bahaya fasisme.
Kerja sama itu
akan berhasil apabila rakyat Indonesia diberikan suatu
pemerintahan yang bertanggung
jawab kepada parlemen yang dipilih rakyat. namun, upaua GAPI ini hanya ditanggapi dengan pembentukan Komisi Visman. Namun,
komisi ini pun tidak
mampu
memberikan apa yang diperjuagkan
oleh
GAPI sampai akhirnya Indonesia jatuh ke tangan Jepang.
3. Pengaruh
Revolusi Cina
Pengaruh revolusi Cina
terhadap bangsa Indonesia terlihat saat menghadapi penjajahan kolonial Belanda. Gerakan nasionalis Cina dimana
Dinasti Manchu
memerintah di Cina sejak tahun 1644
sampai 1912. Dinasti dinasti
ini dianggap
menjadi dinasti asing oleh
bangsa Cina
sendiri.
Hal ini karena dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina.
Selain adanya pengaruh barat yang ikut
campur dalam
urusan dalam negeri juga
karena dinasti tersebut membuat rakyat menjadi sengsara sehingga timbullah protes terhadap pemerintah pada waktu itu. Munculnya gerakkan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya pemberontakkan taiping dan selanjutnya disusul
dengan pemberontakkan Boxer. Gerakkan ini selanjutnya berimbas kepada bangsa Indonesia
dengan munculnya gerakan kebangkinan nasional
yang diawali dengan berdirinya Budi
Utomo.
4.
Pengaruh Revolusi Rusia
Revolusi yang terjadi di Russia telah
membawa perubahan besar terhadap ideology
yang berkembang di dunia.sejak saat itu komunis di Eropa dikendalikan oleh Rusia.
Mereka terus
berusaha menyebarkan
pahamnya.
Akibatnya
terjadi
Persaingan
dengan ideology lain, yaitu dengan paham demokrasi liberal. Persaingan antar paham
komunis dengan
paham demokrasi liberal
menyebabkan terjadinya Perang Dingin.
Di Indonesia Reformasi
di Rusia terlah
menyebabkan masuknya pengaruh Mexisme
dan komunis di Indonesia. Diawali denga
pembentukan
ISDV
pengaruh Marxisme dan
komunis mempengaruhi kaum terpelajar. ISDV yang kemudian mengubah
nama menjadi
Partai Komunis Hindia dan kemudian berubah menjadi
Partai Komunis
Indonesia (PKI). PKI
merupakan partai yang bersikap radikal dengan enggan bekerjasama dengan pemerintah. Pada tahun 19626 PKI melakukan perlawanan
terhadap pemerintah Hindia Belanda, tetapi upaya
ini gagal. PKI merupakan
partai yang bersikap keras dan
tidak segan-segan berdemonstrasi dan melakukan terror
terhadap rakyat yang dianggap tidak
sejalan dengan
ideologinya. Ketika Indonesia
merdeka, pada 18
September 1948 PKI melancarkan pemberontakannya di Madiun
namun berhasil ditumpas oleh TNI. Upaya yang sama kemudia terulang kembali pada
30 September 1965 dengan adanya peristiwa G-30-S/PKI.
5. Pengaruh
Revolusi Indonesia
Revolusi Nasional Indonesia merupakan sebuah konflik bersenjata dan pertentangan
diplomasi antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda yang
berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga 27 Desember 1949. Dalam konflik
bersenjata ini, pihak Kerajaan Belanda dibantu oleh pihak sekutu melalui bantuan
dari tentara Inggris.
Revolusi Indonesia terjadi karena diproklamasikannya kemerdekaan
Indonesia setelah kekalahan Jepang atas sekutu. Di pihak lain, Belanda yang pernah berkuasa di
Indonesia masih berkeinginan untuk menjajah wilayah Indonesia. Keinginan Belanda tersebut kemudian
menimbulkan agresi militer Belanda yang pertama (1947) dan
agresi militer Belanda
yang kedua (1948).
Konflik bersejata antara pemerintah Indonesia melawan
Belanda dengan dukungan
sekutu ini kemudian berakhir setelah Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan
atau kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan Belanda pada tanggal 29 Desember 1949
melalui kesepakan dalam Konferensi Meja Bundar
yang dlaksanakan di Den Haag, Belanda.
Kemerdekaan merupakan jembatan emas bagi bangsa Indonesia untuk melaksanakan pembangunan seutuhnya. Indonesia bebas dan merdeka mengatur hidup bangsanya sendiri lepas dari ikatan bangsa colonial. Ditengah-tengah negara- negara di dunia,
Indonesia memiliki kedudukan sama dan sederajat.
Posting Komentar