Buku belajar anak usia 2-5 tahun



Silahkan download e-book dengan klik tombol "DOWNLOAD"

















Sebagaimana dimaklumi pendidikan anak agar potensi baiknya tumbuh dan berkembang merupakan sesuatu yang penting. Syekh Nawawi Banten dalam Tanqih Al-Qaul menjelaskan tentang keutamaan pendidikan anak dalam bab ke-31. Dalam kitab ini disebutkan beberapa keutamaan mendidik anak. Pertama, pendidikan akhlak bagi anak sehingga anak tersebut memiliki akhlak yang mulia merupakan pemberian orang tua yang paling utama. Mendidik anak dengan memperhatikan, menegur, mengancam, dan memukulnya bila diperlukan agar anak berakhlak baik merupakan sesuatu yang utama dan dipandang sebagai pemberian orang tua yang paling utama dibandingkan dengan pemberian yang lainnya. Karena akhlak mulia dapat mengantarkan seorang hamba menjadi raja. Barangkali kita bertanya-tanya, sedemikian pentingnyakah akhlak dalam kehidupan seseorang? Seorang penyair menyatakan bahwa keberadaan suatu bangsa adalah bila akhlaknya tegak. Bila akhlaknya rusak, maka bangsa tersebut akan binasa. Jepang maju dalam bidang teknologi dan ekonomi adalah karena akhlak mereka yang mengagumkan. Mereka sabar dan disiplin dalam menggali dan mengembangkan ilmu. Dimana-mana orang Jepang berusaha menambah ilmu dan informasi dengan membaca. Sekarang mari kita pikirkan dapatkah suatu bangsa meraih kejayaannya jika orang-orang di dalamnya memiliki akhlak yang rusak? Dapatkan suatu bangsa akan maju bila anak-anak yang ada di dalamnya tidak menghormati orang tua dan gurunya? Sebaliknya bagaimana bila orang tua dan guru pun tidak menyayangi dan memperhatikan anak kandung dan anak didiknya? Dapatkah suatu bangsa akan maju, bila anggota masyarakatnya tidak memiliki akhlak berupa syukur kepada Allah dengan ibadah dan ketaatan? Apa yang akan terjadi bila orang-orang mempunyai sifat malas dan tidak mau ber-mujahadah (berjuang keras) untuk memperbaiki diri, keluarga, masyarakat, lingkungan sekitar dan negaranya? ADVERTISEMENT Betapa baiknya orang tua yang dapat memfasilitasi anaknya dengan hand phone, uang yang cukup, kendaraan, rumah dan sebagainya. Namun, seandainya orang tua tidak mendidik akhlaknya, maka pemberian tersebut menjadi tidak ada nilainya. Seorang anak yang rusak akhlaknya itu menghabiskan biaya yang sangat mahal. Seorang anak yang berakhlak buruk dapat mengambil harta orang tuanya tanpa ijin, menjual TV, radio, dan apa saja yang ada di rumah dan bahkan dapat memaksa orang tua untuk memenuhi keinginannya. Betapa hancur hati orang tua yang diancam dengan dikalungi clurit oleh anak kandungnya sendiri. Anak yang bermasalah akan menjadi beban bagi orang tuanya. Seorang anak yang berakhlak buruk dapat membuat orang tuanya yang kaya jatuh menjadi miskin, sakit-sakitan dan menderita secara fisik dan mental. Anak yang bermasalah bahkan dapat mengganggu kenyamanan lingkungan sekitarnya, membuat keonaran dan menjadi biang masalah yang ada. Na’udzu billahi min dzalik. Beruntunglah orang tua yang diberi rezki berupa anak, lalu dididik akhlak dan ilmu pengetahuan, sehingga anak tersebut akan memberikan syafa’at kepada orang tuanya. Sebaliknya, sungguh rugi orang tua yang menelantarkan anaknya bodoh dan berakhlak buruk, karena segala dosa yang dilakukan anak tersebut akan ditimpakan juga kepada orang tuanya yang masa bodoh pada pendidikan anaknya. Sekolah-sekolah berasrama kini berlomba menawarkan character building (pembangunan karakter atau akhlak mulia dan unggul) kepada masyarakat, di samping mutu pendidikan, mengingat betapa pentingnya masalah akhlak.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/34284/mendidik-anak-secara-islami

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama