Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni (MANUSIA BERKELANJUTAN)

 



1.    Hakikat dan ruang Lingkup Sejarah 

 

a.    Sejarah sebagai ilmu 

Sejarah dikatakan sebagai ilmu, apabila sejarah memiliki syarat-syarat dari suatu ilmu, yakni :

Ø Masalah yang menjadi objek kajian sejarah adalah kejadian-kejadian di masa lalu yang menimbulkan perubahan dalam kehidupan manusia, kejadian-kejadian itu merupakan hubungan sebab akibat.

Ø Metode sejarah adalah cara menangani bukti-bukti sejarah dan menghubungkannya serta memastikannya dengan bukti tentang asal usul.

Ø Kisah sejarah disusun dengan sistematis, berdasarkan tahun kejadian dan peristiwa yang mengawalinya.

Ø Kebenaran fakta sejarah diperoleh dari penelitian sumber sejarah yang dikumpulkan dengan menggunakan rasio.

Ø Kebenaran fakta sejarah adalah objektif, karena dalam menyusun kisah sejarah harus berdasakan fakta yang ada.

 

b.      Sejarah sebagai fakta dan peristiwa

Sejarah sebagai peristiwa menyangkut kesadaran manusia yang bersejarah dan menyejarah. Bersejarah, artinya manusia memiliki sejarah. Menyejarah, artinya hanya manusia yang dapat membuat sejarah. Sehingga keberadaan teorinya mengandung beberapa hal berikut :

Ø Sejarah dipahami sebagai sesuatu yang telah berlaku

Ø Cerita tentang sesuatu yang yang telah berlalu yang dialami oleh manusia

Ø Keseluruhan pengetahuan sekitar waktu lampau manusia mengenai problematika tertentu dan mengenai masyarakat tertentu

 

c.      Sejarah sebagai kisah

Sejarah sebagai kisah merupakan sebuah narasi yang disusun berdasarkan ingatan, kesan atau tafsiran manusia tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa waktu yang lampau. Oleh karena itu, sejarah sebagai kisah dapat saja bersifat subjektif. Subyektivitas itu dapat muncul karena diceritakan oleh seseorang.  Pengaruh kepribadian, emosi, kepentingan, nilai yang diperjuangkan kelompok sosial dimana ia berada, dan pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penuturan atau kisah yang ditulisnya.

 

d.      Sejarah dikatakan sebagai seni

Sejarah sebagai seni muncul pada saat masa Herodotus. Pada abad ke- 17 sejarah merupakan cabang dari sastra karena itu dianggap sebagai seni. Disebut demikian karena seseorang akan merasa senang dan terhibur apabila penulisan sejarah menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, dan menarik sehingga tidak membosankan dan isinya dapat dimengerti.

 


2.    Kajian Ilmu Sejarah

Obyek kajian ilmu sejarah antara lain :

a.    Sejarah Sosial merupakan setiap gejala sejarah yang memanifestasikan kehidupan sosial suatu komunitas atau kelompok. Contoh : Pemberontakan petani Banten tahun 1888 oleh Prof. Sartono Kartodirdjo.

b.    Sejarah Politik dalam historiografi barat lazim disebut sejarah konvensional. Kajiannya berhubungan dengan struktur kepemimpinan, peranan elit, jaringan politik. Ciri menonjol dalam sejarah ini adalah deskriptif naratif.

c.    Sejarah Mentalitas memiliki cakupan luas.Garapan utamanya adalah mentifact yang mencakup ide, ideologi, orientasi nilai, mitos, serta segala struktur kesadarannya. Semua ini untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan faktor apa yang mendorong terjadinya suatu peristiwa.

d.    Sejarah Intelektual mempelajari ide-ide yang pernah berkembang dan berpengaruh  dalam kehidupan masyarakat. Ide-ide tersebut terdapat dalam filsafat, sejarah, kesusastraan, seni lukis, patung, arsitektur, musik, pendidikan. Kajian sejarah intelektual berupa kajian ideologi politik seperti kapitalisme, liberalisme, komunisme, sosialisme.

e.    Sejarah Ekonomi adalah cabang sejarah yang paling sesuai dengan teknik-teknik kuantitatif sehingga dianggap sebagai sains atau ilmu sosial. Substansi materi sejarah ekonomi yaitu produksi barang dan jasa, pekerjaan, penghasilan, harga yang dapat diukur (dihitung). Ada dua aliran dalam sejarah ekonomi modern yaitu mazhab Prancis Annales dan sejarah ekonomi baru.

f.     Sejarah Agraria mencakup sejarah pertanian, sejarah petani, sejarah pedesaan.

g.    Sejarah Kebudayaan melingkupi ruang lingkup yang luas. Semua bentuk manifestasi keberadaan manusia berupa bukti dan saksi seperti artifact (fakta benda), mentifact (fakta mental-kejiwaan) dan sociofact (fakta atau hubungan sosial) termasuk dalam kebudayaan. Semua perwujudan berupa struktur dan proses kegiatan manusia menurut dimensi ideasional, etis, dan estetis adalah kebudayaan.

h.    Sejarah Maritim

i.      Sejarah Geografi

j.      Sejarah Militer

k.    Sejarah Perempuan

l.      Sejarah Diplomatik

m.   Sejarah Pendidikan

n.    Sejarah Ilmu Pengetahuan

 

3.    Guna Sejarah

a.    Pengertian guna intrinsik dan guna ekstrinsik sejarah

1)    Guna intrinsik sejarah

Secara intrinsik, sejarah itu berguna sebagai pengetahuan. Seandainya sejarah tidak berguna secara intrinsik, yang berarti tidak ada sumbangannya di luar dirinya, cukuplah dengan nilai-nilai intrinsik.

2)    Guna ekstrinsik sejarah

Sejarah dapat digunakan sebagai liberal education untuk mempersiapkan mahasiswa supaya siap secara filosofis, tidak saja untuk yang akan belajar di Jurusan Sejarah.

b.    Macam-macam dan pengertian kegunaan intrinsik sejarah

Setidaknya ada empat macam guna sejarah secara intrinsik, yaitu :

1)    Sejarah sebagai ilmu

2)    Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau

3)    Sejarah sebagai pernyataan pendapat

4)    Sejarah sebagai profesi.

c.   Macam-macam dan pengertian kegunaan ektrinsik sejarah

Secara umum sejarah mempunyai fungsi pendidikan, yaitu sebagai berikut :

Materi Tambahan

Peristiwa masa lampau di jadikan pengalaman serta pelajaran masa kini, sedangkan peristiwa masa kini dijadikan titik tolak kegiatan di masa mendatang. Hal ini berarti sejarah mengandung pelajaran tentang nilai dan moral. Ada juga orang yang mengatakan bahwa sejarah itu merupakan rentetan peristiwa sebab akibat. Itupun ada benarnya, karena peristiwa yang sedang terjadi biasanya diakibatkan oleh sebuah peristiwa yang mendahului, atau peristiwa yang telah melatar belakangi.

Apa bila kita simpulkan, sejarah berarti ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau yang disebabkan oleh tindakan manusia, yang mengakibatkan terjadinya perubahan perkembangan peradaban umat manusia, baik yang menyangkut sosial, ekonomi, politik, kebudanyaan dan sebagainya.

Apabila kita selidiki lebih dalam, sejarah itu ada setelah manusia ada dimuka bumi ini. Sejarah terus berkesinambungan, sehingga merupakan rentang peristiwa yang sangat panjang dan lama , sejak manusia pertama dimuka bumi ini. Dengan demikian, sejarah mempunyai sifat yang spesifik dibandingkan ilmu lainya, antara lain sebagai berikut ini :

1.    Masalalu dilukiskan secara urutan waktu atau kronologi

2.     Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas

3.    Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang (tiga dimensi)

4.    Kebenaranya bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apa bila ditemukan data pembuktian baru

 MateriPenting

Sejarah SebagaiKisah, adalah hasil karya atau hasil ciptaan orang yang menulisnya atau sejarawan penulis. Sejarah sebagai kisah seharusnya cocok dengan sejarah sebagai sebagai peristiwamasa lalu yang digambarkanya. Sejarawan penulis dapat mengetahui bahwa peristiwa masa lampau terjadi seperti yang ia kisahkan, sebab dalam menyusun kisah masa lampau ia menggunakan dasar jejak-jejak peristiwa masa lampau.

Proses penyusunan sejarah seabgai kisah, para sejarawan menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah sebagai peristiwa. Dengan perkataan lain, sejarah sebagai peristiwa menjadi sumber sejarah sebagai kisah. Pengetahuan tentang masa lampau begitu saja tidak diperoleh dengan mudah. Untuk memperolehnya, kita harus melakukan penelitian yang kadang-kadang sulit sehingga memakan waktu dan pemikiran yang tidak sedikit

Sejarah sebagai Seni, Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia mengatakan bahwa menuliskan sebuah kisah peristiwa tidak mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni, jika kita usut perkembangan penulisan sejarah mula-mula adalah suatu caabang dari sastra. Jadi, merupakan suatu seni. Begitu pula pada abad ke -12 di eropa posisi sejarah sebagai ilmu dan seni masih diperdebatkan sampai abad ke – 17, yang akhirnya dinyatakan bahwa sejarah merupakan cabang dari sastra karena itu sejarah di anggap sebagai seni.

Dalam kenyataan dunia pendidikan, guru maupun siswa akan merasa senang dan terhibur apabila penulisan kisah sejarah menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, dan menarik sehingga tidak membosankan dan isinya dapat dimengerti. Untuk itu diperlukan seni dalam penulisan sejarah. Oleh karena itu, sejarah juga adalah seni.

18 Komentar

  1. X ips 1
    35
    Yonatan slagio novandi .D

    BalasHapus
  2. Listiyawati x ips 2 (16)

    BalasHapus
  3. Sabrina Sheva
    X IPS 1
    31

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Azzhafyra Maulydhiena Riyadi
    X IPS 2
    09

    BalasHapus
  6. Nama: Vania Dwi Septi Handayani
    No,absen: 35
    Kelas: 10 IPS 2

    BalasHapus
  7. Nama :Bridgita Rafaela P.I
    Kelas:X-IPS2
    No. :11

    BalasHapus
  8. Nama : Bridgita Rafaela Putri Imamita
    Kelas: X-IPS2
    No. : 11

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama