Konsep Perubahan dalam Sejarah

 Konsep Perubahan dalam Sejarah

Selaian membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain perkembangan, keberlanjutan/ kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring dengan perjalanan kehidupan masyarakat. Heraclitus mengatakan “Panta rei”, artinya tidak ada yang tidak berubah, semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah. Wertheim, menuliskan, History is a continuity and change (Sejarah adalah peristiwa yang berkesinambungan dan perubahan).

Perubahan dalam kehidupan manusia, apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relative singkat. Perubahan yang terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya  Revolusi Industri yang terjadi di Eropa, membawa perubahan dalam kehidupan umat manusia di dunia. Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Berkaitan dengan perubahan, ada dua jenis perubahan yaitu evolusi dan revolusi. Berikut penjelasan menurut Soerjono Soekanto dalam Sosiologi Suatu Pengantar (2012: 269)

a.    Evolusi

Evolusi  adalah  perubahan-perubahan  yang  memerlukanwaktu  lama  dan rentetan-rentetan  perubahan  kecil  yang  saling  mengikuti  dengan  lambat. Contoh evolusi perubahan fisik manusia purba dan perubahan   kehidupan manusia dari berburu dan mengumpulkan makanan kearah bercocok tanam.

b.    Revolusi

Revolusi    adalah    perubahan-perubahan    social    dan    kebudayaan    yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar pokok kehidupan masyarakat.  Contoh revolusi antara lain Revolusi Agraria di Indonesia  dan Revolusi Industri di Inggris.

Perubahan dalam kehidupan manusia juga ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor intern dan faktor ektern yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, yaitu perubahan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan.

 

1.  Faktor Intern

a.   Perubahan Penduduk

Perubahan penduduk berarti bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu masyarakat. Hal itu bisa disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian, namun juga bisa karena adanya perpindahan penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan urbanisasi dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju, serta berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan. Akibatnya terjadi perubahan dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial.

b.  Penemuan-Penemuan Baru

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan barang dan   jasa   semakin   bertambah   kompleks.   Oleh   karena   itu   berbagai penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau memudahkan  masyarakat  dalam  memenuhi  kebutuhannya.  Penemuan

baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi  proses discovery, invention, dan inovasi.

1)   Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.

2)   Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.

3)   Inovasi atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru serta jalannya unsur baru dari diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat.

Suatu penemuan  baru,  baik  kebudayaan rohaniah  (imaterial) maupun jasmaniah (material) mempunyai pengaruh terhadap berbagai hal. Pengaruh itu mempunyai pola-pola sebagai berikut :

1)   Suatu  penemuan  baru  menyebabkan  perubahan  dalam  bidang  tertentu, namun akibatnya memancar ke bidang lainnya. Contohnya penemuan handphone yang menyebabkan perubahan di bidang komunikasi, interaksi sosial, status sosial, dan lain-lain.

2) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang menjalar dari satu lembaga ke lembaga yang lain. Contohnya penemuan internet yang membawa akibat  pada  perubahan  terhadap  pengetahuan,  pola  pikir,  dan  Tindakan masyarakat

3)   Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan.

Contohnya penemuan internet, e-mail, televisi, dan radio menyebabkan perubahan pada bidang informasi dan komunikasi.

4)   Penemuan  baru  dalam  hal  kebudayaan  rohaniah  (ideologi,  kepercayaan, sistem     hukum,     dan     sebagainya)     berpengaruh     terhadap     Lembaga kemasyarakatan, adat istiadat, maupun pola perilaku sosial. Contohnya pemahaman dan kesadaran akan nasionalisme oleh orangorang  Indonesia yang belajar di luar negeri pada awal abad ke-20, mendorong lahirnya gerakan-gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik dan lembaga- lembaga sosial baru yang bersifat nasional

 

c.   Konflik dalam Masyarakat

Suatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, maka biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik. Contohnya konflik antarteman di sekolah. Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya jadi murung, pendiam, tidak mau bergaul, dan lain-lain. Namun apabila orang-orang yang terlibat konflik sadar akan hal itu, maka mereka akan berusaha untuk memperbaiki keadaan itu agar lebih baik dari sebelumnya.

d.    Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat

Revolusi di Indonesia pada 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Hal itu diikuti dengan berbagai perubahan mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.

 

2.   Faktor Ekstern

a.   Faktor Alam

Faktor  yang  Ada  di  Sekitar  Masyarakat  Berubah  Bagi  manusia,  alam mempunyai  makna  yang  sangat  penting  bagi  kehidupannya.  Misalnya alam mempunyai nilai estetika yang mendorong manusia untuk cinta pada alam,  alam  sebagai  sumber  penyediaan  bahan-bahan  makanan  dan pakaian, serta alam menjadi sumber kesehatan, keindahan, dan hiburan atau rekreasi. Mengingat pentingnya alam bagi kehidupan manusia, maka sudah seharusnyalah kita menjalin keserasian hubungan dengan alam yang ada di sekitar kita agar tetap terjaga kelestariannya. Namun apa yang terjadi? Tidak jarang tindakan manusia justru mengakibatkan munculnya kerusakan alam. Misalnya tindakan manusia menebang hutan secara liar. Tindakan tersebut dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan karena terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan (erosi). Akibatnya banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum lainnya.

 

a.   Peperangan

Peperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan negara yang lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang karena biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya kepada negara tersebut.

 

b.   Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain adalah sebagai berikut :

1)    Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh timbal balik. Di samping dipengaruhi, suatu masyarakat akan memengaruhi masyarakat lain.

2)   Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa seperti radio, televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini pengaruh kebudayaan hanya terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari masyarakat yang menguasai  sarana komunikasi massa tersebut.

3)     Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity, yaitu keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan  berbeda  dan  saling  hidup  berdampingan  itu  saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik ataupun non fisik.

4)     Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf yang  lebih  tinggi, maka yang  terjadi  adalah  proses  imitasi  (peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih rendah.

Gerak sejarah menuju ke arah kemajuan yang tidak ada batasnya. Evolusi tak terbatas adalah tujuan manusia. Abad ke-18 dan 19 merupakan masa revolusi jiwa yang luar biasa, yaitu suatu revolusi yang mematahkan kekuatan heteronomi. Hukum siklus yang mengekang daya pencipta lenyap kekuatannya.

Jika digambarkan sebagai berikut: Gerak evolusi, Teori Gerak Evolusi Sejarah adalah medan perjuangan manusia dan cerita sejarah adalah epos perjuangan ke arah kemajuan. Pohon kehidupan, ilustrasi evolusi. Sistem      yang      dianut      dalam ggolongan     mahluk     hidup     adalah ystem  yang  berdasarkan  evolusi,  yang emperlihatkan     kedekatan     hubungan erbagai  mahluk  dalam  evolusi.  Evolusi iologis yang telah berlangsung buerjuta n   tidak   meninggalkan   bukti-bukti ang legkap  bagi  kita  sehingga  dengan udah         dapat         merekonstruksinya. Sehingga sangat tidak mengherankan jika perbedaan dalam menentukan batas- atas antar mahluk dan evolusinya.

Dengan ilmu pengetahuan, taknik, lsafat alam sekitarnya diselidiki dengan emangat  evolusi.  Mitos  evolusi  menjadi umber    dinamika    yang    dahsyat    dan engeluarkan      manusia      dari      alam aniah.       Evolusi       berarti       evolusi asmaniah,   evolusi   kebendaan,   evolusi duniawi,   kefanaan,   misalnya   kemajuan teknik: kapal api, kereta api, pabrik, dsb.

Faham historical materialism menerangkan bahwa pangkal gerak sejarah ialah ekonomi, gerak sejarah ditentukan oleh cara-cara menghasilkan barang kebutuhan masyarakat (produksi). Cara produksi menentukan perubahan dalam masyarakat, perubahan itu ditimbulkan oleh pertentangan kelas. Gerak sejarah terlaksana dengan pasti menuju ke arah masyarakat yang tidak mengenal pertetangan kelas. Peristiwa sejarah yang terjadi adalah sebuah perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah mempelajari  aktivitas  manusia  dalam  konteks waktu.  Perubahan yang terjadi pada masa lalu mempengaruhi kehidupan masa kini. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Masa lalu merupakan masa yang telah dilalui oleh suatu masyarakat selalu berkaitan dengan konsep-konsep dasar berupa waktu dan ruang.

Berkaitan dengan peristiwa sejarah yang merupakan perubahan dalam kehidupan manusia di masa lalu, John Dewey (1959) menganjurkan bahwa dalam penulisan sejarah harus menulis masa lampau dan sekarang. Sejarah harus bersifat instrumental dalam memecahkan masalah masa kini atau sebagai pertimbangan program aksi masa kini. Dengan kata lain John Dewey menyarankan bahwa sejarah harus dapat memecahkan masalah masa kini.

Revolusi Perancis

Pendapat Ibnu Khaldun tertuang dalam bukunya An Arab Philosophy of history translated and arranged by Charles: Sejarah ialah kisah masyarakat manusia atau kisah kebudayaan dunia, yaitu kisah perubahan- perubahan yang terjadi karena kodrat masyarakat itu seperti masa kebiadaban, masa saling membantu terus ke masa persatuan golongan, kisah revolusi, pemberontakan yang timbul antara bangsa dengan bangsa dan kisah kerajaan-kerajaan dan negara-negara yang timbul karena revolusi dan pemberontakan itu, kisah kegiatan dan pekerjaan manusia, yaitu pekerjaan untuk mendapatkan nafkah, atau kegiatan dalam macam- ilmu dan usaha, dan umumnya     kisah  dari  perubahan yang terjadi karena kodrat manusia.

Revolusi adalah manifestasi perubahan sosial yang paling spektakuler. Revolusi menengarai guncangan fundamental dalam proses sejarah, membentuk Kembali masyarakat  dari  dalam  dan  merancang  lagi  bangsa. Revolusi tidak membiarkan apapun seperti sebelumnya;  revolusi menutup satu zaman dan membuka zaman baru. Pada saat revolusi, masyarakat mengalami puncak perannya, ledakan potensi transformasi diri.   Pada bangkitnya revolusi, masyarakat dan para anggotanya seakan-akan dihidupkan kembali, hampir dilahirkan kembali. Dalam pengertin ini, revolusi adalah tanda kesehatan sosial. Karena muatan makna yang sarat ideologis, revolusi sering dirancukan dengan berbagai cara perubahan sosial lainnya. Revolusi memang perubahan yang cepat; tetapi tidak semua perubahan yang cepat disebut revolusi.

Ada banyak contoh bangsa-bangsa besar lahir dari puing-puing revolusi. Tetapi, pada saat yang sama, ada ketakutan akan kedahsyatan revolusi. Bayangan kita tentang revolusi  itu ambigu.  Pada  satu  sisi, revolusi  dipandang  sebagai  pelita  harapan,  yang membimbing kita dari kegelapan status quo pada cahaya masa depan. Pada sisi lain, revolusi dilihat sebagai momok yang mengerikan, bersimbah darah, dan penuh adegan kekerasan (Sztompka, 2004).

Menurut Sztompka, paling tidak ada lima ciri yang membedakan revolusi dari jenis-jenis perubahan sosial lainnya:

1.   Revolusi menimbulkan perubahan pada skala yang paling luas; menyentuh semua tahap dan dimensi masyarakat: ekonomi, politik, budaya, organisasi sosial, kehidupan sehari-hari, kepribadian manusia.

2.   Pada  semua  bidang  kehidupan  ini,  perubahannya  bersifat  radikal,  fundamental, mencapai akar atau inti dari konstitusi dan fungsi masyarakat.

3.   Perubahan berlangsung dengan sangat cepat, seperti sebuah ledakan dinamika yang terbersit dari arus lamban proses sejarah.

4.   Revolusi  juga  menunjukkan  perubahan  yang  paling  kentara;  karena  itu  paling dikenang.

5.   Revolusi menimbulkan reaksi emosional dan intelektual yang sangat istimewa pada para peserta atau saksi revolusi: semangat yang membara, ledakan mobilisasi massa, optimisme,   perasaan   perkasa,   kegembiraan   dalam   keikutsertaan   pada   ‘pesta’ revolusi; aspirasi yang melangit dan utopia masa depan.

Perubahan sosial bisa dilakukan dengan revolusi atau people’s power. Revolusi atau people’s power merupakan bagian dari power strategy (strategi perubahan sosial dengan kekuasaan). Dan revolusi merupakan puncak dari semua bentuk perubahan sosial. Karena, ia menyentuh segenap sudut dan dimensi sosial secara radikal, massal, cepat, mencolok, dan mengundang gejolak intelektual dan emosional dari semua orang yang terlibat di dalamnya.

Strategi perubahan yang lainnya adalah persuasive strategy (strategi persuasif). Dalam strategi ini, media massa bisa sangat berperan. Karena, pada umumnya, strategi persuasif dijalankan lewat pembentukan opini dan pandangan masyarakat yang tidak lain melalui media massa. J.A.C. Brown memasukkan propaganda dalam strategi persuasif untuk melakukan perubahan social.

Ungkapan bahwa sejarah harus dapat memecahkan persoalan pada masa kini menjadi semakin jelas jika kita melihat situasi pada masa kini. Misalnya bencana banjir di beberapa kota di Indonesia. Apakah peristiwa itu berdiri sendiri terlepas dari apa yang terjadi di masa lalu? Atau memiliki kaitan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat? Sehubungan dengan hal tersebut kita dapat menelusuri perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu memberikan pengaruh pada kehidupan masa kini.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama