Semangat pagi,
apakah kalian mengetahui gambar di atas ?, upacara adat yang ada di Jawa Tengah
ini merupakan festival tahunan yang digelar di keraton Surakarta. Kita dapat
melihat gunungan hasil bumi yang diarak sepanjang jalan untuk kemudian
diperebutkan dan diambil masyarakat, banyak makna
dalam upacara atau
ritual ini, salah satunya menggambarkan bahwa kebudayaan Islam yang ada
di Indonesia ternyata mempengaruhi, atau bahkan terpengaruh oleh kebudayaan Pra
Islam, yaitu periode Hindu dan Budda atau kebudayaan pra-Hindu.
Berbicara
tentang pengaruh islam di Indonesia, tentu ada banyak kisah dan sejarah yang
dapat kita bahas.
Idul adha adalah
salah satu hari
raya yang ada
di agama islam. Layaknya idul fitri, hari raya ini
punya ciri khasnya sendiri. Kaum muslimin seluruh dunia merayakan idul adha
dengan melakukan penyembelihan sapi atau kambing. Penyembelihan hewan kurban
biasanya dilakukan setelah solat ied yang dilakukan di pagi hari.
Kalau secara
umum, menikmati daging hasil qurban biasanya dilakukan dengan cara membakar
sate bersama keluarga, teman, tetangga atau kerabat lainnya. Tak lupa juga
diberikan kepada fakir miskin sebagai salah satu yang berhak mendapatkan daging
kurban.
Beberapa daerah
di Indonesia merayakan idul adha dengan tradisinya tersendiri. Seperti yang
dilakukan oleh warga Pasuruan. Salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur itu,
menggelar tradisi “Manten
Sapi” atau pengantin sapi sehari
sebelum hari idul
adha. Hewan kurban dihias sedemikian rupa, sebelum akhirnya diarak dan
diserahkan kepada panitia kurban. Warga setempat melakukan tradisi ini dalam
rangka penghormatan kepada hewan yang akan di kurban.
“Manten Sapi”
adalah salah satu contoh dari sekian banyak tradisi yang ada di Indonesia.
Masih banyak pengaruh islam yang menjadi tradisi di Indonesia. Kebanyakan dari
tradisi tersebut merupakan akulturasi islam dari hindu-budha. Hal tersebut
dikarenakan hindu- budha yang lebih dulu masuk ke Nusantara dibanding Islam.
Seperti yang
terjadi di bidang politik. Dahulu kala saat Nusantara masih kental dengan
hindu-budha, raja dianggap sebagai titisan dewa. Setelah pengaruh islam masuk,
konsep raja diganti dengan islam khalifah atau pemimpin umat. Sebutan raja diganti
menjadi sultan (dalam bahasa arab berarti penguasa kerajaan) atau sunan (yang
artinya dihormati). Kalau kamu familiar dengan sebutan “kiai”, kata itu adalah
sebutan untuk penasihat pribadi sultan atau sunan.
Tapi kalau
dilihat di bidang
pemerintahan, tidak ada
perubahan menyeluruh yang berasal dari pengaruh islam. Nama-nama
sultan dari kesultanan yang ada di Jawa, tidak menggunakan nama islam,
melainkan menggunakan nama dari budaya
Jawa. Seperti Sultan Trenggana, Sultan
Hadiwijoyo, Susuhunan Mangkunegoro,
Hamengkubuwana, dan Pakubuwana. Pada bidang sosial-budaya, datangnya
islam menghilangkan sistem kasta yang diajarin sama agama hindu. Selain itu,
masyarakat sudah tidak lagi menggunakan kalender saka. Sultan Agung dari
Mataram bikin kalender Jawa yang berdasarkan perhitungan peredaran bulan
hijriah.
Masih ada
banyak lagi hal-hal yang terpengaruh oleh datangnya islam ke Nusantara. Semua
itu masih kita rasakan sampai sekarang. Seperti contohnya di bidang fashion,
kamu pasti familiar dengan sarung, kopiah, baju koko, dan kerudung dong? Semua
pakaian itu merupakan bagian dari akulturasi islam yang kita rasakan.
Berbagai
warisan budaya masyarakat pada masa kerajaan-kerajaan maritim bercorak Islam
yang masih ada pada saat ini
a. Bidang Bahasa
1) Bahasa yang digunakan sehari-hari pun banyak
yang berubah. Ada banyak kosakata Arab yang diserap ke dalam bahasa Melayu dan
bahasa Nusantara. Penyebutan hari dalam kalender termasuk salah satu yang
terpengaruh kata serapan tersebut. Senin berasal dari kata isnain, selasa dari
sulasa, rabu dari rauba’a, Kamis dari khamis, jumat dari jum’at, dan sabtu dari
sabt. Kamu pasti punya teman yang namanya bernuansa Arab kan? Atau kamu adalah
salah satu orangnya? Karena pasti ada
nama-nama orang Indonesia yang bernuansa
Arab, seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Hasan, atau Ibrahim. Nah,
nama-nama itu juga bagian dari pengaruh masuknya Islam di zaman kerajaan dulu.
2) Bahasa Melayu menjadi bahasa yang tumbuh
berkembang sejalan dengan penyebaran Islam, serta pelayaran dan perdagangan di
Nusantara. Bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan antarsuku bangsa sehingga
disebut lingua franca. Bahasa Melayu tersebar ke mayoritas wilayah Nusantara
seiring dengan pesatnya perdagangan
pada abad ke-15.
Aktivitas bangsa Melayu yang menggunakan bahasa Melayu
sehari-hari semakin menyebarkan bahasa dan budaya Melayu ke berbagai wilayah
Nusantara.
b. Bidang Seni dan Arsitektur
1) Bidang lain yang kena pengaruh
masuk islam adalah kesenian. Kita bisa lihat dari seni
bangunan yang ada
di negara kita
ini. Kaya misalkan
makam, masjid dan keraton. Bangunan-bangunan ini menunjukan akulturasi
dari Hindhu dan Buddha juga. Bisa kita liat kalau masjid itu atapnya dibuat
bertingkat dan jumlahnya selalu ganjil seperti candi.
2) Selain
bangunan, kesenian yang
terpengaruh juga adalah
seni sastra.
Pengaruh dari
islam atau arab bisa diliat dari syair yang terdiri dari syair yang terdiri
dari 4 baris dalam setiap baitnya. Ada juga yang terpengaruh persia, yaitu
hikayat atau kisah
yang diangkat dari
tokoh-tokoh terkenal yang hidup
pada masa itu, seperti Hikayat Hang Tuah, Hikayat Panji Semirang, dan Hikayat
Bayan Budiman.
3) Seni rupa juga jadi kesenian yang
terpengaruh akulturasi dari datangnya islam ke Nusantara. Pada masa itu,
seniman menerapkan teknik “stilasi”. Ini adalah teknik yang dilakukan untuk
menyamarkan ukiran makhluk hidup. Hal ini dilakukan karena dalam agama islam
tidak diperbolehkan untuk melukis makhluk hidup bernyawa dalam konteks
penyembahan berhala. Masuknya Islam ke Jawa juga ngubah bentuk wayang yang
aslinya mirip bentuk manusia jadi ga mirip lagi.
Tidak sedikit
warisan peradaban masa Kerajaan Maritim bercorak Islam yang masih kita dapat
temui bahkan hingga hari ini, coba kalian melihat sekeliling tempat kalian
bermain dan belajar, adakah warisan peradaban masa kerajaan Maritim bercorak
Islam atau pengaruh
peradaban Islam dalam
kehidupan bangsa Indonesia hari ini ? bila ada, segera anda isi
penugasan mandiri pada poin D di bawah ini.
Posting Komentar