Yugoslavia adalah Negara muda yang penuh dengan gejolak, karena setelah pembentukannya banyak konflik-konflik bermunculan, baik dari eksternal maupun internal.
• Konflik eksternal yaitu penyerangan tentara Jerman yang di bantu Italia dan Hunggaria tahun 1941 yang melakukan invasi militer ke Yugoslavia. Pasca invasi, Jerman dan sekutunya melakukan pembagian atas wilayah Yugoslavia. Sementara Kroasia, Serbia, Montenegro dan Makedonia dimerdekakan sebagai Negara boneka yang tunduk pada Jerman.
• Konflik internal yaitu konflik etnis yang mengakibatkan pembantaian etnis, seperti pembantaian etnis Serbia, Kroasia dan Makedonia.
1. Latar Belakang Konflik di Yugoslavia
Yugoslavia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan golongan. Dalam negara federasi Yugoslavia terdapat enam kelompok etnis yaitu Serbia, Slovenia, Montenegro, Macedonia, Bosnia dan Kroasia. Sebelum terpecah-pecah, Yugoslavia merupakan negara terbesar di Semenanjung Balkan.
Semasa Presiden Josip Broz Tito, beliau mampu merekatkan beragam etnis, agama dan kepercayaan yang ada di Yugoslavia dalam persatuan dan kesatuan yang kokoh. Yugoslavia cukup populer di dunia internasional, berkat popularitas kepemimpinan pribadi Tito. Figur Tito sebagai tokoh pemersatu bangsa Yugoslavia memang tepat karena disamping bakat kepemimpinan dan kewibawaannya, sebagai keturunan dari etnis Kroasia Tito menikah dengan warga etnis Serbia. Akan tetapi keadaan kemudian berubah yaitu ketika pada bulan Mei 1980 Tito meninggal dunia tanpa sempat mempersiapkan pengganti yang sekuat dirinya.
2. Perkembangan Konflik di Yugoslavia
Sepeninggal Presiden Josip Broz Tito, kehidupan politik dan negara seakan-akan kehilangan arah. Negara yang kemudian dipimpin secara kolektif oleh suatu badan presidensi berjumlah delapan orang dan partai juga dipimpin Presidium beranggotakan 24 orang, ternyata praktek pengambilan keputusan sering berbenturan satu sama lain, sesuai dengan kepentingan masing-masing dan memperdalam perpecahan. Demikian juga pengaruh pimpinan Federal (partai maupun Negara) menjadi semakin berkurang dan dilain pihak pengaruh kekuasaan Republik bagian menjadi bertambah kuat. Terjadi pertentangan antaretnis dan ada keinginan untuk melepaskan diri dari Yugoslavia.
Faktor yang mendorong timbulnya konflik di Yugoslavia antara lain :
a. Semakin parahnya krisis yang menimpa Yugoslavia pada gilirannya turut berdampak pada melonjaknya inflasi dan membludaknya pengangguran.
b. Munculnya konflik lama warisan Perang Dunia II setelah meninggalnya Presiden Josip Broz Tito.
c. Ambisi Serbia untuk mempertahankan Yugoslavia.
d. Hubungan antar etnis yang menghuni Yugoslavia semain lama semakin memanas.
e. Berkembangnya pengaruh Glasnost dan Perestroika yang dikumandangkan oleh Presiden Gorbachev.
Perjalanan konflik di Yugoslavia, yaitu :
a) Pada tahun 1989, Slobodan Milosevic terpilih menjadi presiden negara bagian Serbia setelah menyatakan dukungannya pada etnis Serbia dalam konflik antara etnis Albania dan Serbia di Provinsi Kosovo.
b) Bulan Desember 1990 pemerintah negara bagian Slovenia mengelar referendum yang berhasil dimenangkan oleh golongan pendukung kemerdekaan. Di ikuti oleh Kroasia pada Mei 1991.
c) Pada Juni 1991, pasukan Yugoslavia yang didominasi etnis Serbia memulai invasi militernya ke Slovenia. 10 hari kemudian, perang di Slovenia berakhir setelah pemerintahan Slovenia setuju untuk menunda kemerdekaannya. Sebenarnya penghentian perang ini juga dikarenakan Yugoslavia ingin fokus pada operasi militer di Kroasia dan Bosnia-Herzegovina. Dimana letak geografisnya lebih dekat dan kaum etnis Serbianya lebih banyak.
d) Pada Juli 1991 pasukan yugoslavia terlibat langsung dalam konflik dan memihak etnis Serbia.
e) Pada bulan tahun 1991, Makedonia memisahkan diri, namun yugoslavia tidak bereaksi karena menganggap Makedonia adalah negara yang misikin dan sedikit warga etnis Serbia disana.
f) Pada tahun 1992 pecah konflik segitiga antara etnis Bosniak, etnis kroasian. Yang masing-masing di dukung oleh negara bagian Kroasia dan pasukan Yugoslavia.
g) Pada tahun 1994, etnis Bosniak dan kroasia yang awalnya saling bermusuhan, kini setuju untuk menjalin kerja sama seteah melakukan perundingan di Zagreb. Bersatunya etnis Bosniak dan Kroasia membuat pasukan yugoslavia dipaksa mundur pada Agustus 1995. Selain harus berperang melawan pasukan gabungan etnis Bosniak dan Kroasia, Yugoslavia juga menerima serangan bertubu-tubi dari pasukan Nato. Hingga akhornya pada Desember 1995 Yugoslavia mengakui kemerdekaan Bosnia-Herzegovia dengan terpaksa.
h) Pada tahun 1999, gejolak kembali menimpa Yugoslavia menyusul pemberontakan yang dilakukan sekelompok separatis Ushtria Clirimtare e Kosoves (tentara pembebasan Kosovo) yang anggotanya berasal dari kaum etnis Albania. Meskipun ada perlawanan dari Yugoslavia namun pasukanYugoslavia mendapat serangan udara dari NATO dari Kosovo.
i) Pada tahun 2003 Yugoslavia mengganti namanya menjadi “Serbia dan Montenegro”. Pergantian nama tersebut sebagai tanda berakhirnya riwayat negara Yugoslavia. Total, ada 6 negara baru yang lahir pasca runtuhnya Yugoslavia yaitu Bosnoa-Herzegovina, Kroasia, Serbia, Slovenia, Makedonia, dan Montenegro.
3. Usaha untuk Menyelesaikan Konflik di Yugoslavia
Beberapa usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik di bekas negara Yugoslavia telah dilakukan berbagai pihak sebagai berikut:
a. PBB membantu mengirimkan pasukan perdamaian dan menyerukan kepada Serbia untuk menarik tentaranya dari Bosnia. Selain itu, PBB juga mengirimkan utusan ke Yugoslavia sebagai mediator untuk mencari penyelesaian konflik.
b. Diadakan perundingan perdamaian konflik Yugoslavia. Perundingan tersebut dilakukan di Dayton, Amerika Serikat dan diikuti oleh pihak-pihak yang bertikai di bawah pengawasan NATO. Dalam perundingan tersebut, Bosnia diwakili oleh Presiden Alija Izetbegovic, Kroasia diwakili oleh Presiden Franco Tudjman, dan Serbia diwakili oleh Presiden Slobodan Milosevic. Hasil perundingan ditandatangani di Paris, Prancis pada tanggal 14 Desember 1995.
4. Dampak Konflik di Yugoslavia
Beberapa dampak konflik di Yugoslavia, yaitu :
a. Bidang politik
- Tahun 1991, Slovenia dan Kroasia menarik anggotanya dari badan kolektip dan kemudian diikuti oleh wakil dari Republik Makedonia dan Bosnia Herzegovina.
- Tanggal 25 Juni 1991, Slovenia dan Kroasia memproklamirkan kemerdekaan dan kedaulatannya secara sepihak yang diikuti dengan pembentukan mata uang, termasuk pembentukan Angkatan Bersenjata dan penentuan tapal batas wilayah Negara.
b. Korban mulai berjatuhan
- Proklamasi pemisahan diri Republik Bagian Kroasia dan Republik Slovenia tanggal 15 Juni 1991, yang didukung oleh Negara Eropa dan pada akhirnya mendapat pengakuan masyarakat internasional, padahal pemerintah Yugoslavia berkeras untuk mencegahnya sehingga pecahlah konflik bersenjata yang bermula di Kroasia dan Slovenia.
- Rumitnya permasalahan yang terjadi di kawasan Bosnia-Herzegovina telah membuat upaya-upaya penyelesaian krisis melalui perundingan-perundingan damai yang dilakukan oleh pihak internasional menjadi sangat sulit. Kegagalan perundingan semakin memperburuk situasi dan semakin mengobarkan pertempuran di antara pihak yang bertikai yang mengakibatkan timbulnya banyak sekali korban.
c. Keadaan yang tidak menentu ditambah dorongan-dorongan dari pihak-pihak luar telah mengakibatkan Slovenia dan Kroasia secara bersama-sama pada tanggal 25 Juni 1991 memproklamirkan kemerdekaan dan kedaulatannya sehingga menimbulkan ketegangan-ketegangan di dalam Negara antara yang mendukung dan tidak mendukung kemerdekaan.
d. Tanggal 15 Januari 1992, Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa mengatakan bahwa Slovenia dan Makedonia telah memenuhi syarat untuk mendapat pengakuan, sementara Kroasia belum memenuhi syarat sebelum mengubah Undang-Undang yang mengatur etnis-etnis minoritasnya sedangkan Bosnia Herzegovina akan mendapat pengakuan setelah menyelenggarakan referendum di wilayahnya.
e. Tanggal 27 April 1992 diproklamirkan Republik Federal Yugoslavia yang anggotanya terdiri dari Republik Serbia dan Republik Montenegro di dalam wilayah perbatasan yang ada sekarang. Dengan deklarasi Yugoslavia baru tersebut secara de facto dan de jure telah menjadikan Republik-Republik Kroasia, Slovenia, Bosnia Herzegovina dan Makedonia tidak anggota Yugoslavia lagi.
f. Republik Bosnia Herzegovina terletak di bagian sentral Yugoslavia, penduduknya multi nasional terdiri dari bangsa Muslim, Serbia dan Kroasia yang bercampur menjadi satu. Itulah sebabnya Republik tersebut sebelum mendapat pengakuan internasional masih dilanda pertikaian-pertikaian seperti masalah etnis. Perbedaan-perbedaan yang mendalam di antara penduduk Bosnia Herzegovina ditambah dengan gesekan-gesekan dari pihak luar telah memercikkan api pertikaian di antara mereka yang akhirnya berubah menjadi perang saudara, agama dan etnis yang terus berlanjut di Bosnia Herzegovina.
Posting Komentar