C. Beberapa Perubahan Yang Diterapkan Jepang Selama Masa Penjajahan
Masyarakat Indonesia mempercayai
bangsa Jepang akan membawa perubahan
untuk Indonesia ke arah yang
lebih baik. Apalagi tersiar kabar bahwa Jepang akan
membawa perubahan ekonomi ke arah
yang lebih baik, kabar ini diikuti dengan
menurunnya harga makanan. Di awal
pendudukan Jepang kondisi ekonomi Indonesia
tidaklah stabil. Harga barang,
makanan dan jasa naik turun tidak terprediksi. Sebagai
langkah awal, Jepang berusaha
unuk memajukan produksi pangan melalui bidang
pertanian, masyarakat mulai
diajarkan beberapa cara menanam padi, menanam bibit
dengan cara tradisional menjadi
tanaman baris-berbaris, cara menanam bibit pun mulai
dilakukan serta cara membuat
pupuk kompos pun mulai dipraktekkan.
Kabar gembira tersebut ternyata
tidak berlangsung lama, rupanya rakyat Indonesi
belum menyadari bahwa usaha
Jepang untuk memajukan sektor ekonomi Indonesia semata
hanya untuk kepentingan perang.
Untuk mengendalikan stabilitas ekonomi, pemerintah
Jepang mengeluarkan peraturan
untuk mengatur kembali hasil bumi Indonesia. Keadaan
menjadi buruk karena terputusnya
hubungan kerja sama dengan pasar ekspor tradisional,
kondisi tersebut terjadi secara
bersamaan, dan semakin menambah keruh perekonomian
Indonesia. Untuk menangani
masalah tersebut akhirnya pemerintah Jepang mencetak dan
memperbanyak mata uang, akibatnya
terjadilah sebuah Inflasi,47 disebabkan karena
pemerintah Jepang tidak mampu
mengendalikan nilai mata uang serta tidak mampu
menampung semua hasil ekspor
Indonesia.
Jepang berusaha untuk dapat
menguasai Asia Tenggara yang disebut wilayah
selatan, yang terbagi menjadi 2
wilayah. Wilayah yang pertama terdiri atas Malaya,
Kalimantan Utara, Hindia Belanda,
dan Filipina. Sedangkan wilayah yang kedua terdiri
atas Vietnam, Laos dan Kamboja.
Tujuannya yaitu untuk memperoleh bahan-bahan
mentah untuk memperlancar ekonomi
perang, terutama minyak bumi, Sumatera bersama
Semenanjung Malaya dimasukkan
sebagai daerah inti (Nuclear Zoen) kawasan selatan.
Disamping letaknya yang sangat
strategis bagi kepentingan politik regional Jepang di
Asia Tenggara, kedua daerah inti
itu juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang
dapat mendukung kepentingan
ekonomi perang Jepang.48
Jepang ingin menguasai Indonesia
terutama pulau Jawa karena Jepang
menganggap Indonesia mempunyai
potensi ekonomi yang luar biasa. Hal ini disebabkan
47Inflasi adalah kemerosotan
nilai uang karena banyaknya dan cepatnya uang beredar sehingga
menyebabkan naiknya harga
barang-barang. Nina Karina Setyo Andayani & Retno Sasongkowati. Sejarah
karena Indonesia memiliki tanah
yang subur dan penduduknya banyak. Sebelum Jepang
benar-benar menguasai Indonesia,
Belanda menghancurkan objek-objek vital yang
sebagian merupakan tempat
produksi dan sarana ekonomi, ini dilakukan Belanda agar
Jepang tidak bisa
memanfaatkannya. Akibatnya ialah, pada awal pendudukan Jepang
hampir seluruh kehidupan ekonomi
di Indonesia lumpuh. Kehidupan ekonomi kemudian
sepenuhnya berubah dari keadaan
normal menjadi ekonomi perang.
Setelah berhasil menguasai
Indonesia, Jepang mengambil alih semua kegiatan dan
pengendalian ekonomi. Langkah
pertama yang dilakukan Jepang adalah rehabilitasi
prasarana ekonomi seperti
jembatan, alat-alat transportasi dan telekomunikasi yang
bersifat fisik. Beberapa
peraturan yang bersifat kontrol terhadap kegiatan ekonomi
dikeluarkan. Pengawasan terhadap
barang-barang yang disita dari musuh diperketat. Untuk
mencegah meningkatnya harga
barang dan timbulnya berbagai manipulasi secara
setempat, dikeluarkan pengaturan
pengendalian harga dan hukuman yang berat bagi yang
melanggar. Harta milik musuh dan
harta yang dibiayai dengan modal musuh disita dan
menjadi hak milik pemerintah
Jepang.
Di bidang moneter pemerintah
Jepang berusaha sekeras-kerasnya untuk
mempertahankan nilai Gulden atau
Rupiah Hindia Belanda. Tujuannya ialah agar harga
barang-barang dapat dipertahankan
seperti sebelum perang dan untuk mengawasi lalulintas
permodalan dan arus kredit. Di
bidang perpajakan diadakan pemungutan dari berbagai
sumber, termasuk pajak
penghasilan.51 Hal ini dilakukan pemerintah Jepang agar
pemerintah Jepang mudah untuk
mengendalikan perekonomian.
Sebelum perang, produksi padi di
Jawa pas-pasan untuk konsumsi lokal. Namun
tentara Jepang mengambil hasil
panen padi untuk kebutuhan pasukan Jepang, bukan hanya
untuk yang tinggal di Jawa,
tetapi juga untuk yang tersebar di Indonesia timur dan pulaupulau di Laut
Pasifik Selatan.
Untuk memenuhi kebutuhan perang,
terutama bagi para prajurit Jepang yang
bertempur di garis depan, para
petani diwajibkan menyerahkan sebagian besar hasil panen
padi dan jagungnya.
Harga padi yang diwajibkan jual
ke pemerintah militer sangat murah. Meskipun
makananya kurang, petani tidak
bisa membeli kembali karena hampir tidak ada beras yang
dijual di pasar.
Ketika perang menginjak tingkat
krisis pada tahun 1944 dimana Sekutu sudah
mendekati Jepang, tuntutan akan
kebutuhan bahan baku semakin meningkat. Rakyat
dituntut untuk menyetor padi dan
menaikan produksi padi, mereka juga dibebani pekerjaan
tambahan yang bersifat wajib,
seperti menanam dan memelihara jarak (tumbuhan liar).
Pekerjaan ini mengurangi waktu
kerja petani apalagi banyak di antara mereka dipaksa
menjadi Romusha.55 Kaum Romusha
itu diperlakukan sangat buruk. Sejak dari pagi buta
sampai petang hari mereka dipaksa
melakukan pekerjaan tanpa makan dan perawatan
cukup. Karena itu kondisi
fisiknya menjadi sangat lemah, sehingga mereka hampir tidak
punya sisa kekuatan lagi. Jika
ada di antara mereka yang berani beristirahat sekalipun
hanya sebentar maka hal itu akan
mengundang maki-makian dan pukulan-pukulan dari
pengawas mereka orang Jepang.
Hanya malam hari mereka berkesempatan melepaskan
lelah.56 Kebijakan ini
mengakibatkan kesengsaraan yang berlipat ganda bagi rakyat
Indonesia.
Menjelang tahun 1944, Jepang
makin terdesak dan satu demi satu daerah jajahanya
hilang direbut sekutu. Serangan
yang diarahkan ke Jepang makin jelas dan kemungkinan
besar hubungan antara Jepang dan
Indonesia terputus oleh blokade sekutu. Kebijakan
tersebut juga diterapkan dalam
bidang politik.
Dari segi politik, Jepang
menjanjikan kemerdekaan buat bangsa Indonesia. Pada
awalnya Jepang tidak melarang,
bahkan membiarkan rakyat Indonesia mengibarkan
bendera merah putih. Tentara
Jepang sangat mengahui bahwa sang merah putih adalah
lambang negara Indonesia yang
sangat didambakan oleh rakyat Indonesia. Pada zaman
Belanda, sang merah putih tidak
boleh berkibar di langit Indonesia. Dengan demikian,
tindakan tentara Jepang yang
membiarkan sang merah putih berkibar di langit Indonesia
dan diijinkanya menyayikan lagu
kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya.
Langkah selanjutnya adalah
membiarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya
berkumandang di udara bahkan di
pemancar-pemancar radio, meskipun hal tersebut sangat
dilarang oleh pemerintah Belanda,
tapi tidak meyurutkan niat pemerintah Jepang untuk
menyiarkan berita kemerdekaan
yang dapat ditangkap dan diperdengarkan ke seluruh
penjuru dunia. Tindakan yang
dilakukan pemerintah Jepang ini sangat membesarkan hati
dan memberikan harapan kepada
bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih baik
dan harapan yang cerah akan hari
esok.
Pada tanggal 7 September 1944 di
dalam sidang istimewa ke 85 Teikoku Ginkai
(parlemen Jepang) di Tokyo,
Perdana Menteri Koiso (pengganti Perdana Menteri Tojo)
mengumumkan tentang pendirian
pemerintah kemaharajaan Jepang, bahwa daerah Hindia
Timur (Indonesia) diperkenankan
merdeka “kelak dikemudian hari” apa yang
menyebabkan dikeluarkanya
pernyataan tersebut adalah karena semakin terjepitnya
angkatan perang Jepang. Situasi
Jepang semakin burukdi dalam bulan Agustus 1944.
Terbukti bahwa moril masyarakat
mulai mundur, produksi perang merosot, yang
mengakibatkan kurangnya
persediaan senjata dan amunisi, ditambah dengan timbulnya
soal-soal logistik karena
hilangnya sejumlah besar kapal angkut dan kapal perang.
Langkah Jepang berikutnya dalam
recana memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia adalah pernyataan
Perdana Menteri Koiso Kuniaki di depan sidang ke-85
Parlemen Jepang pada tanggal 7
September 1944 mengenai “Kemerdekaan Hindia Timur”.
Pernyataan tersebut adalah
sebagai berikut.
“. . . tahun lalu, sesuai dengan
keinginan kaum pribumi, kemaharajaan telah
mengambil langkah-langkah yang
menyangkut partisipasi politiknya dan kaum
pribumi pun telah mengerti maksud
sesungguhnya dari kemaharajaan dan secara
tetap melanjutkan perjuanganya
mencapai klimaks dari Perang Asia Timur Raya.
Menanggapi hal ini dan untuk
kemakmuran Hindia Timur, bersama ini kemaharajaan
menyatakan bahwa kemerdekaan akan
dikukuhkan dikemudian hari.”60
Dalam masa pemerintahanya, Jepang
berusaha mencari perhatian Indonesia untuk
misinya yaitu ingin membentuk
Asia Tmur Raya di bawah pimpinan Jepang. Oleh karena
itu pada masa pemerintahanya,
Jepang mejanjikan Indonesia menjadi negara yang
merdeka. Untuk menarik simpati
orang Indonesia, Jepang mengaku kepada Indonesia
sebagai saudara tua. Sebagai
saudara tua Jepang menyatakan bahwa kedatanganya untuk
membebaskan Indonesia dari
penjajah Belanda, dan semua petinggi Indonesia diberi
kesempatan untuk menduduki
jabatan-jabatan tertinggi yang dulunya hanya diduduki oleh
Belanda.
Kekerasan dan kekejaman Jepang
terhadap rakyat Indonesia menimbulkan
pemberontakan di berbagai daerah.
Seperti pemberontakan Cot Pileng 1942 dan Teuku
Hamid 1944, pemberontakan
Singaparna di Aceh 1944 dan Indramayu 1944,
pemberontakan Pasukan Pembela
Tanah Air (PETA) bulan Februari 1945 di Blitar.61
Semua pemberontakan itu adalah
bukti semangat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Pencapaian kemerdekaan itu
terbuka pada tahun 1944 ketika pasukan Jepang
banyak mengalami kekalahan dalam
perang pasifik melawan Amerika Serikat yang
dipimpin oleh Jenderal Dougles
Mac Arthur. Dan akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945
Jepang menyatakan menyerah kepada
Sekutu setelah kedua kotanya Hiroshima dan
Nagasaki hancur terkena bom atom
yang dilancarkan oleh Sekutu. Menyerahnya Jepang
dalam Perang Pasifik membuat
daerah dudukanya menjadi satus Vacum Of Power
(kekosongan kekuasaan). Kondisi
ini dimanfaatkan olehpara tokoh nasionalis Indonesia
Untuk memprolamasikan kemerdekaan
Indonesia secepat mungkin sebelum sekutu datang
lagi. Dua hari setelah Jepang
menyerah, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa
Indonesia menyatakan merdeka atas
penjajahan.
Kemerdekaan Indonesia ini menjadi
tonggak sejarah baru negeri ini. Kemerdekaan
pulalah yang menjadi titik balik
dinamika sosial, sehingga terjadi perubahan sosial yang
drastis dalam
masyarakat.Perubahan yang dibawa Jepang untuk Indonesia memang
banyak. Dari mulai sektor
ekonomi, pertanian sampai pada kemerdekaan Indonesia.
Perubahan tersebut yang membuat
masyarakat Indonesia menerima didirikannya
pemerintah Jepang di Indonesia.
D. UpayaJepang Mendekati Umat
Islam Umtuk Mempermudah Jalanya Propaganda
Kekalahan Jepang di berbagai
medan pertempuran menyebabkan menipisnya
kepercayaan bangsa Indonesia
terhadap pemerintah Jepang dan karena ini Jepang harus
mampu memulihkan kepecayaan
bangsa Indonesia kepada Jepang. Sejak itu pula
pemerintah Jepang mulai mendekati
para nasionalis terkemuka, sebab tanpa adanya
kerjasama dengan para nasionalis
itu kemenangan Perang Asia Tmur Raya tidak akan
menjadi kenyataan.
Mengetahui pentingnya para ulama
dan kiai bagi rakyat Indonesia, terutama
masyarakat pedesaan membuat
Jepang merapatkan barisan dengan para alim ulama.
Jepang sangat menyadari dengan
kharisma yang dimiliki para alim ulama dapat
menggerakkan seluruh masyarakat
Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Singkatnya
jika ingin menguasai rakyatnya,
kuasai dulu pimpinannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa
alim ulama juga dapat dianggap
sebagai seorang pemimpin. Di kalangan Islam, pihak
pemerintah Jepang
mempropagandakan kesatuan orang-orang Islam tanpa pandang aliran
untuk melawan sekutu.
Pada bulan Maret 1942 pemerintah
Jepang mendirikan Shumubu (Kantor Urusan
Agama) di bawah kolonel Horie
Choso. Badan itu kemudian mengirimkan sejumlah
stafnya yang terdiri dari
orang-orang Jepang yang beragama Islam untuk mendekati para
ulama dan pemimpin Islam lainnya.
Setelah serangkaian penjajakan, pemerintah militer
Jepang memutuskan untuk bersikap
toleran terhadap organisasi-organisasi Islam yang
ada.64
Untuk menggalang dukungan dari
umat muslim, Horie mengatur agar 32 orang
kyai diterima oleh Gunseikean di
Istana Gambir, suatu kehormatan yang tidak mungkin
terjadi pada zaman Belanda.
Untuk merealisasikan rencananya
Jepang melakukan propaganda keliling Jawa.
Pada awal pendudukanya pihak
Jepang membentuk bagian pengajaran dan agama di
bawah pimpinan kolonel Horie yang
memulai aktifitasnya dari Jawa Timur. Pada bulan
Mei 1942 ia mulai mengadakan
pertemuan khusus dengan para pemuka agama Islam dari
seluruh Jawa Timur di Surabaya.
Dalam pertemuan dengan para pemuka agama, Horie
menyatakan bahwa ia ingin
berkenalan dengan para pemuka agama dan menjelaskan
mengenai sikap Jepang terhadap
agama Islam. Ia meminta agar umat Islam tidak
melakukan kegiatan-kegiatan yang
bersifat politik. Setelah pertemuan berakhir, organisasi
Islam menyatakan diri tidak akan
melakukan kegiatan-kegatan yang bersifat politik.66
Jepang yang dulunya melarang semua
bentuk badan organisasi, kini sedikit
melunak dengan mengijinkan satu
organisasi yang sifatnya agamis, hal ini dilakukan
Jepang untuk memudahkan mereka
dalam mengontrol keadaan, juga dapat dijadikan satu
media untuk merekrut masa yang
dapat mudah diarahkan sesuai dengan kehendak mereka.
Dalam rangka memberikan
kelonggaran kepada golongan Islam dipulau Jawa,
pemerintah militer masih
mengijinkan tetap bedirinya satu organisasi Islam dari jaman
Hindia Belanda yaitu Majlis Islam
A’la Indonesia (MIAI) yang didirikan di Surabaya pada
tahun 1937 oleh K.H. Mas Mansyur
dan kawan-kawan.
Pada perkembangannya Jepang mulai
tidak puas dengan MIAI. Dikarenakan tidak
semua organisasi keagamaan ikut
bergabung dengan MIAI. Harapan Jepang untuk
menguasai masa dengan mudah akan
terhambat, dikarenkan anggota MIAI mulai tertarik
pada dunia politik, ini jelas
akan menjadi satu bahaya yang akan dihadapi Jepang.
Sehingga pada tanggal 24 Oktober
1943 MIAI resmi dinyatakan bubar oleh Jepang.
Sebagai ganti MIAI pemerintah
Jepang mendirikan MASYUMI (Majlis Syuro
Muslimin Indonesia). Majlis Syuro
Muslimin Indonesia resmi didirikan pada tanggal 22
November 1943. Tujuan Jepang
mendirikan Masyum itidak lain untuk melakukan
mobilisasi besar-besaran terhadap
golongan Islam Indonesia. Jika sebelumnya dalam
organisasi MIAI organisasi Islam
terbesar di Indonesia tidak ikut serta di dalamnya lain
halnya dengan organisasi ini,
Muhamadiyah dan NU ikut serta dan berperan aktif di
Masyumi.
Tugas yang diberikan Jepang untuk
Masyumi adalah untuk mempropaganda guna
mempengaruhi rakyat Indonesia,
untuk membantu Jepang dalam menghadapi sekutu.
Propaganda ini merupakan strategi
Jepang untuk mengambil hati kaum muslimin
Indonesia dalam Perang Asia Timur
Raya. Tugas yang diberikan pemerintah Jepang dapat
dilaksanakan dengan baik oleh
Masyumi serta mendapat kepercayaan penuh dari
pemerintah Jepang. Kepercayaan
itu yang nantinya akan dimanfaatkan untuk menggalang
atau menghimpun kekuatan untuk
melawan Jepang. Pemimpin Masyumi mengusulkan
kepada pemerintah Jepang untuk
membentuk tentara militer yang dihimpun dari para
ulama yang diberi nama Sabilillah
dan para santri yang diberi nama Hidzbullah. Dengan
demikian secara tidak langsung
Masyumi mempunyai tentara sendiri yang dapat
diandalkan untuk membela tanah
airnya sendiri.
Kebijakan Jepang ini memberi
suatu keuntungan besar bagi gerakan Islam karena
kini mereka mendapatkan kedudukan
yang lebih terkemuka dalam kehidupan sosial
politik, dibandingkan selama
zaman penjajahan Belanda.68
Bisa dikatakan bahwa yang
dilakukan oleh pemerintah Jepang dari awal hingga
akhir pendudukan semuanya
digunakan untuk kepentingan perang. Dengan mendekatkan
diri kepada pribumi atau pun para
alim ulama, Jepang berharap bisa meraih kemenangan
dalam Perang Asia Timur Raya.
Selain itu rezim pendudukan Jepang banyak
menggantungkan kerja sama dengan
unsur-unsur lokal. Pemimpin pergerakan dan orang
awam yang bekerja sama dengan
pemerintah militer Jepang pada titik tertentu memang
berhasil mengatasi kendala yang
ada.
Jepang yang ingin menguasai
Indonesia, melakukan berbagai cara untuk
menghilangkan pengaruh barat,
dengan cara melakukan kerjasama dengan rakyat
Indonesia serta mendekati para
ulama untuk memuluskan jalanya berbagai propaganda.
Selain itu, Jepang tidak hanya
membutuhkan sumber daya alam, tetapi juga membutukan
banyak sumber daya manusia untuk
kebutuhan perang. Kaum laki-laki dimobilisasikan
untuk kepentingan perang. Dengan
adanya pengerahan kaum laki-laki, maka yang tersisa
hanyalah kaum perempuan.
Pengerahan kaum laik-laki tersebut membuat peran laki-laki
digantikan oleh kaum perempuan.
Kehidupan kaum perempuan menjadi sengsara.
Lapangan pekerjaan sangat sulit
didapatkan. Hal ini dimanfaatkan oleh Jepang untuk
membuka lowongan pekerjaan bagi
perempuan seperti pembantu rumah tangga, pemain
sandiwara, pekerja restoran dan
lain-lain. Namun semua itu hanya janji semata, banyak
kaum perempuan yang terjebak oleh
janji-janji palsu Jepang. Salah satu tipu daya Jepang
yaitu menjadikan perempuan
Indonesia sebagai Jugun Ianfu.
Nama: Iffa Latifah Aisyah
BalasHapusKelas: XI IPS 2
No: 13
nama:kurnia fitri rahma dani
BalasHapuskelas:XI IPS 2
no:16
luluk isnaini
BalasHapusxi ips 2
17
Fairuznezsa Nada Briansyah
BalasHapusXI IPS 2
08
IMERIA SUCI
BalasHapusXI IPS2
14
Anastasia Restu
BalasHapusXI IPS 2
02
ZULFIAN MICKY TRISNOVA
BalasHapusXI IPS2
36
Rossiana Octa Attika
BalasHapusXI IPS 2
27
Nanda Karina Istari
BalasHapusXl IPS 2
23
Putri Regina Ariyani
BalasHapusXI IPS 2
26
SITI ROMADHONAH
BalasHapusXl IPS 2
31
salsa qurrota ayun
BalasHapusXI IPS 2
28
Hilda NURLIYA ZULFA
BalasHapusXl IPS 3
11
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAnggun rindi yaningsih
BalasHapusXI IPS 3
03
Kharisma Dwi. R (XI IPS 2/15)
BalasHapusEVA SETYANINGSIH
BalasHapusXI - IPS 3
10
Hanifa Fara Adiar
BalasHapusXI IPS 1/ 13
Debby Putri
BalasHapusXl IPS 1/08
Noviena Ramadhani
BalasHapusXI IPS1/24
Nabilla Cahya Anggraeni
BalasHapusXI IPS 1/21
Bayuputra Indra Sakti
BalasHapusXI IPS 1/06
Resma Ayu Pramuditiya XI IPS 1/27
BalasHapusResma Ayu Pramuditiya XI IPS 1/27
BalasHapusDimas Hary Saputra
BalasHapusXI IPS 1/11
Tifanny Nadhira / Xl Ips 1 / 34
BalasHapusTifanny Nadhira / Xl Ips 1 / 34
BalasHapusLusiana Nurul Insani/ XI IPS 1/15
BalasHapusBayuputra Indra Sakti
BalasHapusXI IPS 1
Posting Komentar