RUNTUHNYA PAKTA WARSAWA DAN RUNTUHNYA UNI SOVIET

 


      Runtuhnya Pakta Warsawa

Pakta Warsawa merupakan aliansi militer dari negara-negara Blok Timur yang bertujuan untuk mengorganisasikan diri dari aliansi Blok Barat yang telah membentuk NATO maupun bentuk aliansi yang lain.  Pembentukan Pakta Warsawa dirancang oleh Nikita Khrushchev tahun 1955 dan ditandatangani di kota Warsawa 14 Mei 1955. Pakta Warsawa terdiri atas beberapa negara yaitu Uni Soviet, Bulgaria, Rumania, Jerman Timur, Hongaira, Polandia, dan Cekoslakia. Latar Belakang dibentuknya Pakta Warsawa adalah karena dipicu oleh integrasi Jerman Barat  ke dalam NATO melalui ratifikasi Persetujuan Paris dengan tujuan untuk mengorganisir diri terhadap kemungkinan ancaman NATO.

Terpilihnya Mikhail Gorbashev menggantikan Constain Chernenco pada 11 Maret 1985 menandai suatu  perubahan dalam pemerintahan Uni Soviet. Gorbashev mencanangkan ide-ide untuk pembaharuan Uni Soviet yaitu, Glasnot, Perestoika, dan Demokratizatsia. Gorbashev melihat peluang bahwa hubungan luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan kesejahteraan kehidupan rakyat. Oleh karena itu, pada tahun 1987 Gobarshev mengumumkan politik demokrasi, pembaharuan dan keterbuakaan yang dikenal sebagai politik Glasnot dan Perestroika. Glasnot (keterbukaan) dan Perestroika adalah jargon politik yang digunakan Mikhail Gorbashev untuk memimpin Uni Sofiet selama enam tahun dari tahun (1965-1991).

Gorbachev meminta pengorganisasian fundamental kembali (Perestroika) tentang sistem Soviet, yaitu partai tetap bekerja tetapi harus lebih aktif dalam menanggapi rencana-rencana dan harapan-harapan warga negara Soviet. Beliau menganjurkan istilah “Demokratisasi masyarakat” dengan harapan dapat menumbuhkan partisipasi warga Uni Soviet, khususnya di tempat kerja dan di tempat administrasi lokal mereka.

Gorbachev mendorong kebijakan baru mengenai keterbukaan (Glashnost) dalam mendiskusikan urusan-urusan publik yang dulunya dirahasiakan pada saat pemerintahan terdahulu seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, pengabaian legalitas, dan pencekikan kritik.( Perry, Marvin.2014:437 ). Disamping itu juga adanya keterusterangan yang baru tentang masa lalu Uni Soviet.

Kebebasab dan keterbukaan yang usung Gorbashev menimbulkan rekasi keras dari tokoh-tokoh komunis. Hal ini pula yang menyebabkan munculnya kudeta yang ingin menggulingkan Gorbashev dari kedudukannya sebgai presiden Uni Soviet dan pemimpin tertinggi PKUS. Kudeta terjadi pada tanggal 19 Agustus 1991 yang dipimpin oleh Marsekal Dimitri Yazow (enteri pertahanan), Jenderal Vladimir A. Kruchkov (kepala KGB) dan Boris Pugo (menteri dalam negeri).

Akan tetapi sistem politik tidak berjalan maksimal. Pakta Warsawa ahkirnya dibubarkan pada tahun 1991 seiring dengan pembubaran Uni Soviet dan negara bekas anggota yang beralih ke demokrasi. Pakta Warsawa berakhir pada tanggal 31 Maret 1991 dan diakhiri secara resmi pada tanggal 1 Juli 1991.

B.  Runtuhnya Uni Soviet

Berikut kronoligi runtuhnya Uni Soviet :

Pada tahun 1987, terdapat kebijkan baru Glasnot, Perestroika, dan Democratizatsia USSR yang membuka diri bagi kemajuan ekonomi dan politik Uni Soviet. Tanggal 25 Mei 1989, Gorbashev menjadi presiden USSR dan terpilih sebagai ketua tinggi. Tanggal 5-7 Februari 1990, terdapat pengesahan program multiparti komisi sentral mendukung dilaksanakannya multi partai USSR. Tanggal 23 Februari 1990, Estonia menghapus peran komunis. Dewan Soviet Estonia menghapus kewenangan tunggal Partai Komunis dalam politik di Estonia. Tanggal 11 Maret 1990, Lhituania merdeka. Tanggal 13 Maret 1990, monopoli komunis dihapuskan. Konggres perwakilan rakyat memutuskan untuk menghapuskan monopoli partai komunis. Tanggal 12-13 Juni 1990 Rusia, Moldova dan Uzbekistan memproklamirkan kemerdekaan. Tiga anggota resmi mundur dan menjadi negara yang independen. Pada tanggal 1 Oktober 1990, pemerintah USSR menjamin kebebasan bagi masyarakatnya secara bebas dan aman. Tanggal 21 Desember 1991, beberapa negara uni merdeka dari USSR yaitu Uzbekistan, Moldova, Kazakhstan, Tajikistan, Armenia, Kirgiztan, dan Turkmenistan mengadakan pertemuan di Kazakhtan untuk mendirikan CIS. Tanggal 25 Desember 1991, Mikhail Gorbachev mundur dari jabatannya sebagai presiden. Hal ini menandakan keruntuhan USSR.

Republik -republik yang menuntut kemerdekaan dan ingin melepaskan diri dari Uni Soviet antara lain Lithuania,Latvia,Estonia,Ukraina,Armenia, dan Maldavia. Sedangkan Rusia dan Georgia menuntut otonomi penuh, sedangkan republik-republik yang lain menuntut Uni Soviet dibubarkan.

Secara umum sebab-sebab runtuhnyaUni Soviet adalah:

1.      Sistem Marxisme ternyata tidak memiliki kontrol efektif baik terhadap bodang politik maupun ekonomi.

2.      Marxisme tidak memiliki kelenturan dalam menghadapi perubahan jaman,

3.      Kebijakan Gorbchevtentang Pertestroika dan Glasnot bertentangan dengan Marxisme,

4.      Adanya kebijakan lain dari Gorbachev yang membahayakan keberadaan sosialisme komunisme,antara lain:

a.       menjalankan sistem pasar bebas di UnI Soviet,

b.      merestui berdirinya pemerintahan koalisi non komunis di Polandia,

c.       membiarkan dibukanya Tembok Berlin,

d.      membiarkan diktator komunis Rumania Ceausescu dijatuhkan,

e.       mengususlkan adanya ,multipartai dan dihapuskannya monopoli Partai Kominis Uni Soviet,

f.        membiarkan negara-negara Eropa Timur melucuti kekuasaan partai Komunis,

5.      Marxisme yang lebih mengandalkan kekuatan kaum buruh, tidak sesuai dengan keadaan Uni Soviet yang sebagian besar penduduknya kaum petani yang ingin mempunyai hak milik.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka akhirnya Uni Soviet runtuh pada tahun 1991 dengan ditandai lahirnya negara-negara merdeka bekas Uni Soviet, yang tergabung dalam CIS (Commonwealrh of Independent States/ Persemakmuran Negara-negara Merdeka) pada tanggal 8 Desember 1991 yang diprakarsai oleh Presiden Rusia Boris Yeltsin bersama Presiden Ukraina Leonid Kravchuk, serta Ketua Parlemen Belarusia Stanislav Shushkevich dalam pertemuan di Vukhucio,Belarusia.

C.  Pengaruh runtuhnya Pakta Warsawa dan Uni Soviet bagi kehidupan Sosial dan Politik Global

Pakta Warsawa yang merupakan aliansi militer dan Blok Timur mengakibatkan perubahan arah hubungan internasional dan  kerja sama militer antarnegara. Seiring dengan runtuhnya Pakta Warsawa, kondisi Uni Soviet juga semakin memburuk. Hal ini akibat adanya pergolakan ekonomi dan pemerintahan yang berujung pada runtuhnya Uni Soviet.

Beberapa akibat runtunya Uni Soviet terhadap situasi dunia :

  • Menandai berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
  • Amerikat Serikat tampil sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia.
  • Tumbangnya komunisme dibeberapa negara, termasuk di wilayah Eropa Timur. Hal ini mengakibatkan beberapa negara komunis berubah haluan menggunakan sistem demokrasi.
  • erakhirnya Perang Dingin akibat runtuhnya Uni Soviet memengaruhi perkembangan ekonomi dan teknologi. Hal ini dikarenakan selama masa Perang Dingin banyak peralatan teknologi yang dibuat oleh negara adidaya. Peralatan teknologi tersebut dimanfaatkan oleh negara berkembang untuk meningkatkan pembangunan dan ekonomi.
  • Runtuhnya Uni Soviet dan Pakta Warsawa meredam munculnya Perang Dunia III. Hal ini dikarenakan kekuatan Uni Soviet telah terbagi-bagi dan sebagian diantaranyna berbalik memihak Amerika Serikat.

 

Mikhail Gorbachev Mengundurkan Diri

 


Pada 25 Desember 1991, pemimpin Uni Sovyet, Mikhail Gorbachev, mengundurkan diri dari jabatannya. Gorbachev mundur setelah memimpin negara adidaya tersebut selama tujuh tahun dan menjabat presiden eksekutif selama dua tahun.


Pengunduran diri Gorbachev menandai berakhirnya era Uni Sovyet yang kedudukannya digantikan CIS (Persemakmuran Negara-negara Merdeka).

CIS adalah wadah baru yang menyatukan negara-negara bekas Uni Sovyet, namun dengan kekuasaan yang lebih terbatas. Sebagian besar kekuasaan dan kekuatan senjata Uni Sovyet jatuh ke tangan Rusia. Negara ini pula yang menggantikan Uni Sovyet sebagai wakil tetap di Dewan Keamanan PBB.

Mundurnya Gorbachev dan runtuhnya Uni Sovyet merupakan buah kebijakannya yang pro reformasi. Reformasi Gorbachev yang kebablasan mendorong pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia bertemu pada 8 Desember 1991. Mereka sepakat untuk membubarkan Uni Sovyet dan mendirikan negara persatuan baru sebagai gantinya.

Pada 21 Desember 1991, delapan negara anggota Uni Sovyet lain turut bergabung dengan CIS.

Gorbachev mengundurkan diri setelah Presiden Rusia Boris Yeltsin mengancam akan mengambil alih, parlemen, kementerian luar negeri, dan badan keamanan Uni Sovyet dari t

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama