Selain membahas manusia atau masyarakat,
sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam
ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut
Kuntowijoyo (2001: 14-15) antara lain :
1. Perkembangan
2. Kesinambungan
3. Pengulangan
Disebut mengalami perkembangan apabila dalam
kehidupan masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu
ke bentuk yang lain. Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana
ke bentuk yang kompleks. Misalnya adalah perkembangan demokrasi di Amerika yang
mengikuti perkembangan kota. Pada awalnya masyarakat di Amerika tinggal di
kota-kota kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh dewan-dewan kota, tempat
orang berkumpul. Dari kota-kota kecil mengalami proses menjadi kota-kota besar
hingga menjadi kota metropolitan. Di sini, demokrasi berkembang mengikuti
perkembangan kota (Kuntowijoyo 2001:14)
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat
baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial,
kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam
menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi (Kuntowijoyo
2001: 15)
Sementara itu disebut pengulangan apabila
peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa berikutnya,
misalnya menjelang presiden Soekarno jatuh dari kekuasaannya pada tahun 1960-an
banyak terjadi aksi dan demonstrasi, khususnya yang dilakukan oleh para
mahasiswa. Demikian halnya menjelang presiden Soeharto jatuh pada 1998, juga
banyak terjadi aksi dan demonstrasi.
Sedangkan dikatakan perubahan apabila dalam
masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif
singkat. Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya gerakan
nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan
romantik di Eropa. Berhubungan dengan konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan
manusia pada masa lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati.
Namun, masa lalu bukanlah suatu masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu
bersifat terbuka dan berkesinambungan sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia
bukan demi masa lalu itu sendiri. Segala hal yang terjadi di masa lalu dapat
dijadikan acuan untuk bertindak di masa kini dan untuk meraih kehidupan yang
lebih baik di masa datang.
Cicero, seorang filsuf Romawi mengungkapkan
bahwa barang siapa yang tidak mengenal sejarahnya akan tetap menjadi anak kecil.
Kemudian sejarawan Sartono Kartodirdjo menambahkan barangsiapa yang lupa sama
sekali akan masa lampaunya dapat diibaratkan seperti mereka yang sakit jiwa
(Kartodirdjo 1992:23). Kedua ungkapan tersebut benar adanya. Seperti yang
disebutkan oleh Sartono Kartodirdjo bahwa mereka yang lupa akan masa lampaunya
itu telah kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat membahayakan
masyarakat di sekitarnya. Hal itu disebabkan karena kelakuannya yang mungkin
sudah tidak menentu dan terlepas dari norma-norma atau nilai-nilai hidup yang
berlaku di masyarakat (Kartodirdjo 1992:23).
Peristiwa sejarah yang terjadi adalah sebuah
perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam
konteks waktu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu mempengaruhi kehidupan
masa kini. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan manusia seperti
sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Masa lalu merupakan masa yang telah
dilalui oleh suatu masyarakat selalu berkaitan dengan konsep-konsep dasar
berupa waktu dan ruang.
Posting Komentar