SEJARAH PERANG DUNIA 1
A. Latar Belakang terjadinya perang
dunia 1
Sebab Umum:
1.
Adanya pertentangan antara
negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan Perancis, Jerman dengan
Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab pertentangan antara Jerman dengan
Perancis karena Perancis ingin melakukan politik kevanche, Perancis balas
dendam terhadap Jerman atas kekalahannya pada perang tahun 1870-1871. Sedangkan
pertentangan antara Jerman dengan Inggris karena Inggris merasa tersaingi oleh
Jerman dalam bidang Industri, daerah jajahan dan pembangunan Angkatan Laut yang
dilakukan oleh Jerman. Penyebab pertentangan Jerman dan Rusia karena Jerman
dianggap menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke laut
tengah.
2.
Adanya politik persekutuan/System
of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena masing-masing negara
di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk persekutuan
yang memulai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka
anggota yang lain harus membantunya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah Triple Alliance tahun 1882 dengan
anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang lain adalah Triple Entente tahun 1907 yang
beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.
3.
Perlombaan senjata yang timbul
akibat adanya alliansi masing-masing negara saling mencurigai satu sama
lain dan
saling mempersenjatai diri.
Sebab Khusus :
Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang
di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang tersebut merupakan tindakan provokatif
atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai Bosnia Herzegowna. Saat
meninjau latihan perang tentara Austria di Sarajevo, putra mahkota Austria, yaitu Frans Ferdinand dibunuh oleh pemuda
Serbia bernama Gavrilo
Princip (anggota gerakan Serbia Raya). Austria menuntut Serbia untuk menyerahkan
pembunuhnya dalam tempo satu bulan. Namun, permintaan tersebut tidak dihiraukan
oleh Serbia yang mendapatkan dukungan Rusia. Untuk itu Austria menyatakan
perang terhadap Serbia. Peristiwa terbunuhnya Frans Ferdinand merupakan sebab khusus meletusnya Perang Dunia I.
B.
Kronologi
perang dunia 1
Pada tanggal 1 Agustus 1914, Jerman menyatakan perang
terhadap Rusia yang mendukung Serbia. Pada tanggal 3 Agustus 1914 Prancis juga
menyatakan perang terhadap Jerman. Selanjutnya, pada tanggal 14 Agustus 1914
Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Negara yang terlibat perang segera
meluas keluar Eropa seperti Jepang, Cina, Amerika Serikat, Kanada, Australia
dan Selandia Baru. Negara yang terlibat dalam perang dunia 1 dibedakan menjadi
dua blok yaitu blok sentral dan blok sekutu.
Blok sentral terdiri atas negara Jerman, Austria,
Hongaria, Turki dan Bulgaria. Blok sekutu terdiri atas negara Prancis, Rusia,
Serbia, Belgia, dan Inggris beserta jajahannya. Pada tahun 1917, Amerika Serikat
baru menyatakan perang terhadap blok sentral setelah kapal dagangnya ditenggelamkan
Jerman. Keterlibatan Amerika sebagai negara besar yang mendukung blok sekutu
menjadi salah satu sebab kekalahan blok sentral. Jepang sebagai salah satu
negara di Asia ikut berperang melawan Jerman. Jepang menginginkan jajahan
Jerman di Timur jauh. Anggota blok sekutu seluruhnya berjumlah 23 negara.
Perang dunia 1 melibatkan banyak negara terbagi dalam beberapa medan
pertempuran yaitu medan pertempuran barat, medan pertempuran timur dan medan
pertempuran laut.
1.
Front Barat: Jerman dibawah pimpinan
Jendral Erich Friederich Wilhem Ludendorff berhasil menduduki Belgia dan
wilayah Prancis. Namun Perancis berhasil memukul mundur Jerman dibawah pimpinan
Jendral Joffre dalam perang di tepi sungai Marne. Dengan kekalahannya itu
Jerman mengumumkan perang Parit di Verdum. Jerman menyerahkan pasukan secara
besar-besaran, namun dapat dipukul mundur oleh Perancis.
2.
Front Timur: Jerman berhasil
memukul Rusia didekat Danau Masuri dan dalam pertempuran itu terkenal Marsekal
Vonhindenburg, Ludendorff dan Von Mackensen dari Jerman. Akan tetapi akhirnya
antara Rusia dengan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.
3.
Front Italia: Italia berhasil
dikalahkan oleh Jerman
4.
Front Balkan: Pada mulanya
Jerman dibawah Von Mackensens mengalami kemenangan, sedangkan Rumania dan
Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman karena pasukannya terlalu lemah
dalam menghadapi Jerman. Inggris menyerang Dardanella tetapi dalam pertempuran
di Gallipolli, Ingris berhasil dikalahkan oleh Turki. Akhirnya Inggris mundur
dari Turki ke Yunani. Inggris mengahantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918.
Kemudian Turki diserang oleh Inggris dari Arabia, Palestina dan Irak. Turki
menyerah tahun 1918
5.
Front laut; Perang ini terjadi
di Jutland antara Inggris dengan Jerman. Namun tidak ada yang menang, sehingga
Ingris mengadakan blockade terhadap pasukan Jerman, maka terjadilah perang
kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap musuh oleh Jerman ditembak
termasuk kapal dagang Amerika yang juga ditenggelamkan. Akhirnya tahun 1917
Amerika mengumumkan perang kepada Jerman. Bantuan material maupun finansial
Amerika tetap mengalir ke Eropa, menyebabkan Jerman semakin terdesak dan
akhirnya kalah.
C. Akhir perang dunia 1
Sesudah berlangsung hampir empat tahun, perang dunia 1
berakhir dengan kekalahan dipihak blok sentral. Perang dunia 1 berakhir dengan
perjanjian Versailles (antara Jerman dan Sekutu) dan Sevres (antara Turki dan
sekutu). Kekalahan Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin
bertambah susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum
komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi
serangan dua kali yaitu dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis.
Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah pada tahun 1918. Hitler menamakan
gerakan spartacis itu sebagai tusukan pisau dari belakang punggung Jerman, yang
menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan dipegang oleh
Elbert (beraliran sosialis). Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan
selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.
Sementara itu di Austria timbul
pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum Slavia,
yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II) terpaksa
turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik. Setelah
Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun
negara-negara yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian
perdamaian seperti:
1. Perjanjian
Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu, yang isinya:
Ø Jerman
menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia.
Ø Danzig
dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
Ø Jerman
kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris, Perancis, dan
Jepang.
Ø Jerman
harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
Ø Angkat
perang Jerman diperkecil.
Ø Kapal
perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh Inggris. Daerah Jerman
sebelah barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu selama 15 tahun.
Dalam perjanjian Versailles itu peranannya dipegang
oleh Woodrow Wilson (Presiden USA), Georges Clemenceau (Perancis), Lloyd George
(Inggris) dan Vittorio Emanuele Orlando (Italia). Keempat orang ini dikenal
dengan The Big Four.
2.
Perjanjian St. Germain (10 Nopember
1919) antara Sekutu dengan Austria yang isinya antara lain:
Ø Tidak
diperkenankan adanya gabungan Jerman-Austria.
Ø Austria
harus menyerahkan daerah Tirol Selatan, Istria kepada Italia dan Bohemia,
Moravia kepada Cekoslowakia.
3.
Perjanjian Neuilly (27 Nopember
1919) antara pihak sekutu dengan Bulgaria yang isinya adalah Bulgaria menyerahkan
daerah pantai Aegia kepada Yunani.
4.
Perjanjian Trianon (4 Juni 1920)
antara sekutu dengan Hongaria yang isinya antara lain:
Ø Daerah
Hongaria diperkecil.
Ø Keluarga
Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-Hongaria.
5.
Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920)
antara Sekutu dengan Turki yang isinya antara lain:
Ø Daerah
Turki diperkecil dan hanya tinggal kota Konstantinopel dan sekitarnya.
Ø Daerah
yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
Ø Smyrna
dan Thracia diduduki oleh Yunani. Dardanella, Laut Marmora, Selat Bosporus
harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua bangsa.
Ø Armenia
diberi status merdeka.
Ø Kurdi
merdeka.
D. Dampak Perang Dunia 1
Terbagi dalam beberapa bidang, yaitu:
a.
Bidang Politik
Ø Tenggelamnya
4 kekaisaran besar di Eropa menjadi negara-negara replubik, yaitu Jerman,
Austria-Hongaria, Rusia, dan Turki.
Ø Munculnya
negara-negara baru, seperti Italia, Rumania, Polandia, Cekoslovakia, Kroasia,
Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Saudi, Syria (Suriah),
Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Ø Lahirnya
Liga Bangsa-Bangsa (atau disebut juga LBB) yang diprakasai oleh Presiden
Amerika Serikat, Woodrow Wilson.
Ø Munculnya
paham fasisme di
Italia, Nazi di Jerman, nasionalisme di Turki, dan komunisme di Rusia.
b.
Bidang Ekonomi
Ø Hancurnya
sarana fisik dan nonfisik.
Ø Hancurnya
pusat-pusat industri di Eropa.
Ø Rusaknya
daerah pertanian yang mengakibatkan timbul kelaparan yang hebat di Rusia.
Ø Terjadinya
krisis Malaise pada tahun 1929, yakni krisis ekonomi dunia yang diawali
hancurnya sektor-sektor ekonomi Amerika Serikat.
Ø Hutang
akibat peminjaman biaya perang, baik kepada rakyat maupun negara lain.
Ø Terjadi
pengangguran massal
di Eropa.
c.
Bidang Sosial
Ø Perang
Dunia I yang berlangsung selama 4 tahun, telah menelan banyak korban, baik yang
tewas, luka-luka, ditahan, bahkan hilang.
Ø Negara-negara
Eropa banyak kehilangan pemuda.
Ø Peranan
perempuan meningkat menggantikan generasi muda yang gugur dalam perang.
Ø Perang
Dunia I membutuhkan perlengkapan sehingga mendorong produktivitas industri yang
semakin besar.
Ø Banyaknya
korban meninggal terutama laki-laki telah menurunkan angka kelahiran dan
populasi Prancis.
Ø Dibentuknya
League of Nations atau Liga
Bangsa-Bangsa pada 1919.
Ø Terjadinya
peleburan kelas sosial menuju peme-rintahan yang lebih demokratis.
E. Pengaruh Perang Dunia 1
terhadap Indonesia
1.
Bidang Politik
Setelah PD1 berakhir, terjadi
perubahan dalam politik kolonial Belanda. Politik etis dan politilk asosiasi
yang semula diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negeri
Belanda, mulai ditinggalkan. Pertentangan kepentingan antara pihak nasional
Indonesia dan pihak kolonialis serta kapitalis Belanda semakin tajam.
Perbedaan kesejahteraan yang sangat mencolok antara golongan pribumi dan golongan asing
menimbulkan perasaan tidak puas. Dimana-mana timbul pemberontakan-pemberontakan
petani, seperti Jambi (1916), Pasar Rebo (1916), Cimareme (1918), dan Toli-toli
(1920).
Untuk
meredakan gejolak yang terjadi di masyarakat, Gubernur Jendral Van Limburg
Stirum mengeluarkan pernytaan pada bulan November 1918. Ia berjanji akan
membentuk Komisi Peninjauan Kembali yang bertujuan meninjau kekuasaan Volksraad
(Dewan Rakyat) dan struktur administrasi pemerintah Belanda. Namun demikian,
masyarakat
Belanda sangat menentang kebijakan tersebut. Komisi Perubahan beranggotakan
orang-orang Belanda dan Indonesia. Laporan tugas komisi, sebagai berikut:
a.
Hubungan antara Belanda dan Hindia
Belanda (Indonesia) perlu diatur kembali berdasarkan landasan baru.
b.
Pusat kekuasaan perlu dipindahkan
ke Indonesia dan Pemerintah Belanda harus mencakup unsur-unsur pribumi.
c.
Volksraad perlu diberi kekuasaan
legislatif.
2.
Bidang Ekonomi
Krisis tahun 1929 juga berpengaruh
langsung terhadap kehidupan ekonomi di Indonesia. Pada masa itu krisis ekonomi
melanda tanah air Indonesia, baik di kota maupun di desa-desa terpencil. Harga
barang naik dan banyak terjadi penjatahan beras terutama kota-kota besar,
seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta kondisi kaum buruh tampak lebih parah.
Upah buruh tidak mengalami perbaikan. Akibatnya, kehidupan rakyat dan kaum
buruh sangat sulit. Sebaliknya pemilik modal asing dan pemerintah kolonial
Belanda mengambil keuntungan. Hal
ini disebabkan ekspor Indonesia meningkat tajam untuk memenuhi kebutuhan Eropa
sesudah perang.
Didaerah-daerah minus seperti
daerah Gunung Kidul (Yogyakarta) banyak terjadi bencana kelaparan. Akibat kesulitan
hidup pada masa krisis ini banyak keluarga yang bersedia dipindahkan ketanah
seberang, terutama daerah Lampung. Mereka melihat bahwa Jawa sangat sulit untuk
mencari penghidupan yang layak. Setelah tanah transmigrasi Lampung dibuka,
banyak keluarga dari Jawa terutama daerah minus yang berangkat pindah ke
Lampung.
Tetapi sebagian para transmigran
itu ada yang jatuh ke tangan mandor dan makelar kuli kontrak. Nasib para kuli
kontrak sangat buruk. Pada waktu itu tidak ada undang-undang perburuhan yang melindungi
mereka.Para pengusaha perkebunan dan pertambangan memberikan upah sangat
rendah. Pengusaha juga memilki hak istimewa
yang disebut hak poenole sanctie. Dengan hak poenole sanctie ini, para pengusaha dapat
meminta bantuan polisi untuk menangkap kembali para pekerja kontrak
yang melarikan diri lalu menjatuhkan hukuman terhadap mereka. Di daerah tambang batu bara
Ombilin (Sawah Lunto) Sumatera Barat, dikenal kuli-kuli perantauan, yang
nasibnya lebih buruk lagi dari pada pekerja kontrak di daerah perkebunan.
Posting Komentar