Bukti Sejarah dan Fakta Sejarah

Bukti sejarah adalah keterangan-keterangan yang diperoleh dari jejak-jejak dan sumber-sumber sejarah setelah diadakan uji atau kritik secara kritis. Terdiri atas dua hal, yaitu : 
a. Bukti tertulis. 
Mirip dengan sumber tertulis pada sumber sejarah yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. Wujudnya berupa prasasti, naskah atau babad. 
b. Bukti tidak tertulis 
Tidak berwujud benda konkret tapi tetap mengandung unsur sejarah. Berupa cerita atau tradisi. 



Fakta Sejarah 

Fakta sejarah merupakan data sejarah hasil kesimpulan dari seorang sejarawan yang berdasarkan pada sumber-sumber sejarah yang telah dikritik (diverifikasi) dan interpretasikan atau ditafsirkan oleh sejarawan. Hasilnya kemudian dijadikan dasar argumentasi dalam menulis karya sejarah. Suatu peristiwa sejarah pasti akan meninggalkan bukti yang menunjukkan kebenaran dari suatu peristiwa, bukti tersebut setelah dikritik dan ditafsirkan maka akan menghasilkan fakta sejarah. Dilihat dari dari sifatnya maka fakta sejarah dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 
1. Fakta keras atau hard fact adalah fakta yang sudah pasti dapat diterima kebenarannya dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Contoh : pada tanggal 17 Agustus 1945 Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. 
2. Fakta lunak atau soft fact yaitu fakta yang masih memerlukan bukti yang lebih kuat lagi agar dapat diyakini kebenarannya. Contoh : Letak kerajaan Sriwijaya yang sampai saat ini belum dapat dipastikan kebenarannya dan masih diperdebatkan lagi. 
Sedangkan menurut bentuknya ada dua macam fakta sejarah: 
1. Fakta Seni (Artefak)adalah fakta sejarah yang berupa benda konkret sebagai bukti keberadaan manusia di masa lampau. Berupa sisa peninggalan berupa alat manusia dari zaman Praaksara dan hasil peradaban manusia di zaman Sejarah. 
Contoh: Kapak genggam, kapak perimbas. 

2. Fakta Mental merupakan fakta yang diperoleh berhubungan dengan masalah batin, rohani dan watak manusia sehingga dapat menentukan baik buruknya perjalanan kehidupan manusia atau bangsa. Peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dapat mempengaruhi mental kehidupan masyarakat baik dimasa kini maupun dimasa depan. 
Contoh: terjadinya peperangan memberikan fakta mental mengenai akibat perang yang menyisakan kehidupan yang sangat memprihatinkan. Orang akan ada yang merasa kemana-mana tidak aman. 
3. Fakta Sosial merupakan hasil dari penafsiran data yang menunjukkan aktivitas hubungan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Fakta sosial merupakan suatu bukti yang menunjukkan keadaan sosial tokoh masyarakat baik itu pelaku atupun saksi itu berada seperti suasana zaman, lingkungan dan masyarakatnya. Masalah sosial yang muncul dan berkembang dimasyarakat kerap kali menimbulkan suatu peristiwa. 
Contoh: Peperangan yang terjadi dapat menghancurkan tatanan sosial dalam kehidupan suatu bangsa. Sebelum terjadi perang, kehidupan sosial masyarakat terjalin dengan baik, tetapi setelah peperangan semuanya hancur. Hubungan sosial yang pernah hancur akibat perang tersebut mulai dibenahi sehingga dapat memunculkan jalinan hubungan sosial yang lebih erat dari masa sebelumnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama